Bobo.id - Di bulan Juni ini, siswa-siswa sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA masih menjalani program belajar dari rumah atau school from home (SFH).
Untuk membantu program ini, ada tayangan Belajar dari Rumah melalui TVRI yang bisa teman-teman saksikan.
Nah, materi belajar dari rumah hari Rabu, 10 Juni 2020 untuk kelas 4 - 6 SD adalah tayangan Anak Seribu Pulau: Merauke, Papua.
Melalui tayangan Anak Seribu Pulau, kita diajak untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak di seluruh pelosok Indonesia.
Kegiatan Anak-Anak Merauke, Papua, di Taman Nasional Wasur
Dalam tayangan Anak Seribu Pulau: Merauke, Papua, menceritakan tentang kisah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Hendrik yang tinggal di Desa Kondo.
Hendrik memiliki dua orang teman bernama Netu dan Frans, serta seorang teman dewasa bernama Chris.
Hendrik, Netu, dan Frans paling senang bermain ke Padang Mar, sebuah daerah luas yang terkenal dengan kangurunya.
Padang Mar disebut juga olehnya sebagai rumah luas, yaitu tempat ia bermain, makan, minum, tidur, dan melakukan berbagai aktivitas lain.
Chris inilah yang mengajari Hendrik untuk belajar hidup di alam Papua yang luas dan kaya.
Ada beberapa hal yang diajarkan Chris kepada Hendrik untuk belajar hidup.
Pertama adalah untuk membaca arah angin saat berburu, sehingga hewan buruan yang sedang diincar tidak kabur karena menyadari kehadiran kita.
Hal kedua yang diajarkan adalah untuk mengumpulkan rumput kering di sekitar padang yang nantinya digunakan untuk membangun bivak atau tempat berlindung sementara.
Terakhir, Hendrik juga diajari bahasa kanguru oleh Chris. Bahasa kanguru ini misalnya bagaimana cara kanguru berjalan, suara langkah kaki kanguru, hingga mengendap-endap seperti kanguru.
Baca Juga: Pergi ke Flores? Jangan Lupa Beli 5 Oleh-oleh Unik Khas Flores, Ya!
Perjalanan Perburuan ke Hutan Wasur
Untuk pertama kalinya, Hendrik bersama dua temannya, yaitu Netu dan Frans melakukan perjalanan perburuan ke Hutan Wasur untuk memburu kanguru.
Dalam perburuan kali ini, senjata yang disiapkan oleh Hendrik untuk memburu kanguru adalah panah yang tajam.
Berburu dengan menggunakan motor dan parang, yang disebut berburu bacok tidak diperbolehkan, karena bisa mengganggu ekosistem hutan, seperti rusa.
Perjalanan dari tempat tinggalnya, yaitu Desa Kondo ke Hutan Wasur memakan waktu yang cukup lama, teman-teman, yaitu sekitar satu hingga dua hari.
Baca Juga: Kenalan dengan Lilly, Tokoh Animasi Buatan Kak Fakhri Muzaki
Padang Mar yang ada di Hutan Wasur, tempat tujuan dan tempat Hendrik biasa bermain ini selain dikenal dengan kangurunya, dikenal juga ada banyak burung dari Selandia Baru.
Selain itu, di Hutan Wasur juga terdapat rawa goyang yang berbahaya, karena bisa mengisap orang yang ada di atasnya.
O iya, di Hutan Wasur juga terdapat anjing liar dan babi hutan yang berbahaya, karena biasanya akan memburu kanguru dan rusa di sana.
Akibatnya, Hendrik, Netu, dan Frans harus memanjat ke atas pohon lebih dulu saat menunggu waktu berburu, untuk menghindari anjing liar serta babi hutan.
Biasanya, waktu berburu kanguru adalah pagi atau sore hari, karena pada waktu itulah kanguru akan muncul.
Baca Juga: Anak-Anak SD Puncak Lolomatua yang Bersemangat Sekolah
Belajar Hidup dari Alam Sekitar
Masyarakat Desa Kondo tempat Hendrik hidup sangat mengandalkan dan bergantung pada alam.
Sebabnya, masyarakat mengandalkan hewan buruan, tumbuhan, dan berbagai sumber daya lainnya dari hutan sekitar mereka tinggal.
Misalnya saja saat berada di hutan, Hendrik akan memilih akar gantung yang airnya bisa diminum, biasa disebut sebagai pariparikel.
Baca Juga: Wah, Nyimas Bunga Peraih Medali Emas Pertama Indonesia di Kompetisi Skateboard Ini!
Kadang penduduk juga harus memanjat pohon yang tinggi dan besar untuk berburu kuskus.
Hal ini mengajarkan Hendrik untuk tumbuh kuat dan berani agar bisa hidup dari alam.
Inilah sebabnya, Hendrik menganggap alam sebagai rumah luas, di mana rumput adalah tempat tidurnya, langit merupakan atapnya, dan sungai sebagai halamannya.
Soal dan Pembahasan
1. Apa yang Hendrik pelajari dari belajar hidup? Mengapa itu penting?
Ada tiga hal yang dipelajari dari belajar hidup bersama Chris, yaitu membaca arah angin saat berburu, mengumpulkan rumput kering untuk membangun tempat berlindung, dan belajar bahasa kanguru.
Belajar hidup penting dilakukan agar Hendrik menjadi tumbuh kuat dan berani agar bisa hidup dari alam.
2. Berikan pendapatmu tentang cara-cara berburu hewan yang dilakukan Hendrik dan kawan-kawan!
Hendrik dan kawan-kawannya berburu menggunakan panah, yang merupakan alat berburu tradisional.
Berburu dengan alat atau senjata tradisional penting dilakukan, agar ekosistem dan kelestarian alam sekitar tetap terjaga.
Baca Juga: Ransel Buku, Tempat Bermain dan Belajar di Tepi Sungai Rungan #AkuBacaAkuTahu
3. Dalam tayangan Anak Seribu Pulau, dikatakan bahwa anak-anak di Hutan Wasur, Papua, hidup di rumah luas, apa maksudnya?
Maksud dari rumah luas dalam tayangan Anak Seribu Pulau adalah alam yang luas, yaitu Hutan Wasur.
Hutan Wasur menjadi tempat bagi anak-anak Papua untuk bermain, makan, minum, tidur, hingga belajar hidup.
Inilah sebabnya, Hutan Wasur sudah dianggap menjadi rumah bagi mereka.
Lihat video ini juga, yuk!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com