Kanchil pun senang karena sudah berbagi dengan teman-temannya. Bahkan keesokan harinya Kanchil juga ingin membagikan mentimun dari kebunnya pada hewan lain yang mungkin belum datang ke kebunnya.
Kanchil membagikan mentimunnya pada kelinci yang sudah tua, hingga tupai yang sedang sakit.
Akhirnya kancil sampai ke tepi hutan dan melihat sebuah desa manusia yang kekeringan.
Kanchil pun mengunjunginya untuk membagi mentimun kepunyannya.
Desa yang kering itu tidak mendapatkan asupan air sehingga tumbuhan di sana tidak bisa hidup dan berbuah.
Kanchil pun punya ide! Ia mengajak penduduk desa itu untuk mengunjungi kebun mentimunnya. Di sana, Kanchil bermaksud membagikan pesan cara menanam tanaman mentimun.
Kanchil berpesan pada para penduduk untuk menanam mentimun di desanya, tapi syaratnya adalah sesuatu yang baik perlu dibagi.
Penduduk desa pun pulang dan berencana menanam mentimun, mereka juga mengingat pesan Kanchil bahwa sesuatu yang baik perlu dibagi.
Malamnya, Kanchil bisa tidur semakin nyenyak karena ia sudah membagikan sesuatu yang baik.
Setelah beberapa minggu, desa di tepi Hutan Timur sudah tidak dilanda kekeringan dan ada kebun mentimun yang luas dan melimpah.
Tapi, saat berkunjung ke sana, Kanchil kaget karena di kebun mentimun milik manusia ada banyak pagarnya.
Baca Juga: Ketahui Mekanisme Sistem Organ dan Pencernaan Manusia di Video Ini!