Rasa Sakit yang Dirasakan Disebabkan oleh Faktor dari Dalam
Perbedaan tingkat rasa sakit ini ternyata terjadi karena setiap orang memiliki penerimaan rasa sakit yang berbeda-beda walaupun kodisi, luka, atau hal yang menyebabkan rasa sakit sama persis.
Para ahli yang mempelajari tentang rasa sakit mengatakan kalau rasa sakit sebenarnya diatur oleh otak, lo, bukan bagian tubuh yang sakit.
Misalnya ketika kita disuntik di lengan, yang merasakan rasa sakit bukan lengan kita, tapi saraf dan jaringan yang ada di lengan mengirim sinyal ke otak dan kemudian diolah otak menjadi informasi rasa sakit.
Hal lain yang menyebabkan rasa sakit setiap orang berbeda-beda adalah dari faktor genetika.
Baca Juga: Sikat Gigi 2 Menit, Menghilangkan Plak Lebih Banyak! Ini Penjelasannya
Gen bernama SCN9A berperan untuk mengendalikan respons tubuh terhadap rasa sakit dengan mengaktifkan atau menutup saluran natrium.
Peneliti memperkirakan sekitar 60 persen dari toleransi rasa sakit diwariskan secara genetik, lo, sama seperti warna kulit, tinggi badan, atau warna rambut.
Namun Faktor dari Luar Juga Bisa Memengaruhi Rasa Sakit yang Dirasakan
Nah, selain faktor yang berasal dari dalam diri kita, toleransi rasa sakit setiap orang juga bisa disebabkan oleh pengaruh dari luar.
Seperti lingkungan, rasa takut, dan penyebab dari munculnya rasa sakit tadi.
Teman-teman yang disuntik di lingkungan dengan dokter atau suster yang ramah dan tenang akan cenderung lebih tahan terhadap rasa sakit, nih.
Baca Juga: Mengapa Matahari Memiliki Peranan Penting bagi Makhluk Hidup di Bumi?
Sedangkan jika kita disuntik oleh dokter dan suster yang kurang ramah dan terburu-buru, kita akan merasa kesakitan saat disuntik.
Selain itu, rasa takut dalam diri kita juga berpengaruh, seperti misalnya saat teman-teman mendengar pengalaman buruk orang lain yang kesakitan saat terluka, maka kita akan terus merasa takut juga.