Kisah Presiden Soekarno dan Burung Nuri, Diberi Burung Nuri Sebagai Hadiah tapi Lalu Dilepas dari Sangkarnya

By Jonathan Alfrendi, Jumat, 19 Juni 2020 | 12:00 WIB
Gambar Soekarno di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta (Jonathan Alfrendi)

Bobo.id - Ir. Soekarno atau Bung Karno adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Beliau menjadi Presiden RI dari tahun 1945 sampai 1967.

Ada banyak kisah unik selama beliau menjadi presiden.

Salah satunya, sikap pedulinya terhadap burung. Hmm…seperti apa ya kisahnya?

Baca Juga: Cerita di Balik Foto Upacara Proklamasi 17 Agustus 1945

Ramah Terhadap Rakyat

Saat menjadi presiden, Bung Karno hampir setiap hari menerima tamu di Istana Negara.

Tamu yang biasanya datang antara lain pejabat dari negara lain, para menteri, tokoh agama, dan warga biasa. Tidak sedikit juga warga datang dari desa hanya untuk menemui Bung Karno.

Bahkan, ada juga warga yang berasal dari luar Pulau Jawa hanya untuk memberikan sesuatu kepada Bung Karno.

Suatu hari, seorang bapak bersama anaknya dari Maluku datang ke Istana Negara. Mereka ingin bertemu dengan Bung Karno.

Mereka membawa buah tangan berupa seekor burung nuri khas Maluku. Burung nuri yang dibawa adalah jenis burung nuri raja. Bulunya sangat indah.

Bung Karno lalu menemui tamunya itu dengan ramah.

Bung Karno mempersilakan tamunya minum teh dan makan kue-kue, seperti yang biasa Bung Karno lakukan bila menerima para tamu.

Bung Karno juga mengobrol kepada tamunya itu tentang banyak hal.

Misalnya, Bung Karno bertanya tentang bagaimana perjalanan mereka dari Maluku sampai Jakarta, juga bertanya tentang keluarganya, kondisi di desa, dan banyak pertanyaan lain yang membuat si tamu antusias bercerita.

Tamu itu senang mendapat perhatian dari presidennya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Cerita di Balik Foto Upacara Proklamasi 17 Agustus 1945

Melepas burung

Usai mengobrol banyak hal, Bung Karno lalu bertanya tentang burung nuri yang dibawa tamunya.

“Jadi, Bapak menyerahkan burung ini kepada saya. Saya boleh berbuat apa saja kepada burung ini?” kata Bung Karno.

“Iya, Pak. Tentu saja terserah Bapak, mau diapakan burung itu,” jawab tamu itu. Lalu, Bung Karno mengajak seorang pengawal dan tamunya itu ke sebuah taman yang hijau.

“Coba, buka sangkar itu dan lepaskanlah burung yang indah itu,” kata Bung Karno kepada pengawalnya. Pengawal dengan cepat menuruti perintah Bung Karno.

Pengawal membuka pintu sangkar, menggenggam burung nuri raja yang indah itu, lalu melepaskannya. Burung nuri itu pun terbang tinggi. Tamu itu terkejut.

Baca Juga: 5 Kisah Mohammad Hatta yang Tidak Banyak Diketahui Orang, Salah Satunya Suka Pelihara Kucing

Lalu, Bung Karno berbicara kepada tamunya. “Burung itu akan lebih senang kalau bisa terbang bebas, bisa terbang ke mana-mana. Biarkanlah ia merdeka, sama seperti kita pun ingin merdeka selama-lamanya.”

Beberapa kali tamu itu mengangguk. Ia terlihat berupaya memahami perkataan Bung Karno tadi.

Itulah Bung Karno. Beliau tidak suka melihat burung terkurung di dalam sangkar.

Beliau bahkan melarang pegawai istana memelihara burung di dalam sangkar.

Itu sebabnya, selama Bung Karno menjadi presiden, tidak ada satu ekor burung pun yang berada dalam sangkar terpajang di Istana Negara.

Bung Karno sangat senang melihat burung-burung bebas terbang di angkasa, berkicau riang, dan bermain di pepohonan.

Baca Juga: Ini Dia Nama Pena Bung Karno Saat Remaja, Simak Penjelasannya!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com