Dongeng Anak: Jangan Cepat Putus Asa #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Kamis, 18 Juni 2020 | 18:15 WIB
Dongeng Anak: Jangan Cepat Putus Asa (Dok. Majalah Bobo)

Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.

Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Jangan Cepat Putus Asa.

Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!

-----------------------------

Baca Juga: Dongeng Burung dan Ikan: Sinopsis Kisah Burung Udang dan Ikan Toman dari Riau #MendongenguntukCerdas

Di sebuah hutan, tinggallah Pak dan Bu Tiki Tikus. Mereka tak mempunyai anak. Padahal teman-teman mereka sudah mempunyai banyak anak yang lucu.

Setiap hari, Bu Tiki memperhatikan anak-anak tikus itu. Ya, ia ingin sekali mempunyai anak, walau hanya seekor.

Di hutan lain, hidup seekor tikus kecil yang cerdik. Ia tidak senang tinggal di rumahnya yang penuh sesak dengan saudara-saudaranya. Ia ingin mengembara.

"Halo, Bangau!" sapa Tikus Kecil pada suatu hari. "Hei!" sahut bangau."Bangau, tiap hari kau terbang ke tempat yang jauh, bukan? Kalau boleh, aku ingin ikut denganmu. Ke mana pun jadi. Aku akan duduk di punggungmu," pinta Tikus Kecil.

Baca Juga: Aturan Kerajaan Inggris Memang Ketat, Sampai Ada Aturan Khusus untuk Sang Ratu Mandi!

"Tunggu! Akan kupikirkan dulu. Jangan-jangan kau nanti hanya merepotkan aku saja," ujar Burung Bangau.

"Uuh, aku kan duduk di punggungmu. Aku berjanji tidak akan menyusahkanmu!" rayu Tikus Kecil. "Baiklah!"

Tikus Kecil lalu ikut terbang bersama Bangau. Mereka terbang melintasi sungai, lautan, sawah, dan gunung.

"Amboi, indahnya pemandangan di sini. Untung juga aku pergi bersama Bangau. Aku dapat melihat pemandangan- pemandangan yang indah," celoteh Tikus Kecil.

Tiba-tiba.... Tik, tik, tik! Hujan turun. Makin lama makin deras. Tikus Kecil jadi basah kuyup.

Ia berusaha berlindung di balik sayap Bangau, tapi sia-sia. Hujan terus saja membasahi tubuhnya.

"Dingiiin!" keluh Tikus Kecil. Mendengar keluhan itu, Bangau menengok ke belakang.

Astaga! Tikus Kecil menggigil. Bibirnya biru karena kedinginan.

Bangau lalu mencari tempat berteduh. Kebetulan ia melihat sebuah rumah kecil. Ia pun berteduh di rumah itu. Mereka berdiri di bawah jendela.

Baca Juga: Biasakan Mandi Setelah Olahraga, Ini Dampaknya Jika Kita Tidak Mandi Setelah Olahraga

"Pak, mengapa kita belum juga mempunyai anak. Padahal aku setiap hari berdoa agar dikaruniai anak. Tapi, nyatanya...."

"Sabarlah, Bu! Jangan cepat putus asa. Bagaimana kalau kita mengangkat seekor tikus kecil menjadi anak kita?" tanya Pak Tiki Tikus.

"Aku, sih, setuju. Daripada setiap hari aku merasa kesepian," sahut Bu Tiki.

"Hei, Tikus Kecil! Kau dengar percakapan mereka? Aku rasa sebaiknya kau menjadi anak mereka saja. Kau kan masih membutuhkan pengawasan ayah dan ibu," kata Bangau.

"Kau benar, Bangau! Ayo, kita masuk ke dalam!"

Mereka lalu menemui Pak dan Bu Tiki Tikus. Olala, Bu Tiki Tikus gembira sekali. Ia segera membuat susu hangat untuk Tikus Kecil.

Tikus Kecil senang pada Pak dan Bu Tikus. Untuk seterusnya, ia pun tinggal bersama mereka.

Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo

#MendongenguntukCerdas

Baca Juga: Ada Hari Donat Nasional di Amerika Serikat, Ternyata Kisahnya Berawal dari Perang Dunia I! Yuk, Ketahui Sejarahnya

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com