5 Fakta Ikan Mujair Ini Bisa Bikin Kamu Berubah Pikiran, Salah Satunya Bisa Memicu Kanker!

By Sarah Nafisah, Sabtu, 4 Juli 2020 | 14:00 WIB
Bahaya makan ikan mujair (Freepik/Valeria_Aksakova)

Bobo.id - Ikan adalah salah satu jenis hewan yang biasa dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan.

Ada banyak sekali jenis ikan, di antaranya juga ada yang tidak boleh dimakan karena beracun.

Nah, teman-teman juga pasti sudah tahu kalau habitat ikan dibagi menjadi dua, yaitu ikan laut dan ikan air tawar.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Ikan Segar Agar Nutrisinya Bisa Bermanfaat untuk Tubuh!

Ikan air tawar adalah ikan yang hidup di perairan seperti sungai, danau, atau tambak ikan.

Ada salah satu jenis ikan tawar yang sering dikonsumsi oleh banyak orang terutama di Indonesia, yaitu ikan mujair.

Murah dan mudah didapatkan menjadikan ikan mujair banyak dikonsumi. Namun, apakah kamu sudah tahu lima fakta mengejutkan tentang ikan tawar satu ini?

Ternyata ikan mujair bisa memicu penyakit berbahaya seperti kanker. Simak fakta lainnya, yuk!

1. Ikan yang Diternakkan

Masih banyak peternak yang membudidayakan ikan dan hanya fokus pada keuntungan saja.

Hasilnya, tentu kualitas dari ikan-ikan tersebut tak diperhatikan dan hanya mementingkan kuantitas.

Kondisi ini akan memperparah polusi dan tentunya membuat kualitas ikan itu sendiri berkurang.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Darah Tinggi, Jika Dibiarkan Bisa Menyebabkan Gagal Jantung dan Penyakit Berbahaya Lainnya!

2. Kadar Lemak Buruk Sangat Tinggi

Bila ikan mujair liar makan tumbuhan air dan algae, ikan mujair di peternakan ikan akan makan jagung dan pelet kedelai.

Selain itu, ikan-ikan ini juga akan digemukkan.

Sayangnya proses penggemukan membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh kita.

Misalnya, kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.

Padahal yang dibutuhkan tubuh kita adalah asam lemak omega-3.

Sekadar informasi, kadar omega-6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger, lo!

Baca Juga: BERITA POPULER: Tips Mudah Membuat Bakwan Goreng yang Garing Hingga 8 Kesalahan Merawat Kucing

3. Mengandung Zat Kimiawi

Ikan-ikan pada peternakan biasanya diberi antibiotik dan sangat mungkin terpapar pestisida yang seharusnya digunakan untuk memberantas hama.

Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.

Sebuah artikel dari Dr. Axe menyebutkan bahwa kandungan ini akan menyebabkan obesitas, alergi, asma, dan gangguan metabolik lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Langsung Minum Obat! Coba Berbagai Bahan Alami Ini untuk Redakan Batuk

4. Memakan Kotorannya Sendiri

Alasan keempat ini memang terdengar menjijikkan.

Tapi, tahukah kamu bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung makan kotorannya sendiri, lo.

Bahkan di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau hewan lainnya.

Padahal dalam kotoran mengandung mikroba jahat seperti Salmonella yang sangat tinggi dan bisa mengganggu fungsi tubuh kita.

5. Bisa Memicu Kanker

Ikan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi.

Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.

Sekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.

Maka, alangkah baiknya bila kita memang sedang ingin mengonsumsi ikan mujair atau ikan lainnya, pastikan dulu dari mana ikan itu berasal.

Walau begitu, bukan berarti kita tak boleh lagi makan jenis ikan ini.

Yang terpenting, adalah kita memastikan bahwa ikan yang akan kita olah bersih dan sehat sehingga aman untuk kita konsumsi bersama keluarga.

(Penulis: Dionysia Mayang Rintani)

Yuk, lihat video ini juga!

 

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com