Tidak lama, petani di Jepang juga membuat orang-orangan sawah yang disebut dengan kakashis.
Kakashis ini mengenakan jas hujan dan topi dari jerami. Beberapa petani juga menambahkan busur dan anak panah agar semakin menakutkan.
Dalam buku Kojiki, ada orang-orangan sawah yang dikenal sebagai Kuebiko, yaitu dewa yang tidak bisa berjalan tapi ia tahu semua hal yang ada di dunia.
Kalau di Jerman, orang-rorangan sawah dibuat dari kayu dan berbentuk seperti penyihir.
Di abad pertengahan Inggris, anak-anak bertugas menjadi orang-orangan sawah yang hidup, untuk mengusir burung-burung.
Sampai kemudian petani di sana menggunakan karung yang diisi jerami yang menyerupai manusia.
Metode untuk menakuti hama hewan ini berkembang ke banyak tempat. Di Indonesia kita juga bisa melihatnya di area persawahan.
Bagaimana Orang-Orangan Bisa Membantu
Seperti namanya, orang-orangan sawah berlaku seperti manusia yang sedang menjaga lahan pertanian.
Sehingga hewan-hewan menganggapnya sebagai petani dan ketakutan.
Tapi ada beberapa penelitian yang mengatakan orang-orangan sawah kurang berhasil mengusir hama hewan, nih.
Baca Juga: Tak Disangka, 7 Hal yang Kita Gunakan Setiap Hari Ini Ternyata Berasal dari Temuan Bangsa Mesir