Peneliti yang mempelajari asal-usul kue ini adalah Yasuko Nakamachi.
Penelitian ini menemukan bukti lewat gambar tahun 1878 yang ada di sebuah buku.
Dalam foto tersebut, seorang pembuat kue sedang membuat kue ini.
Nah, cara pembuatan yang dilakukan dalam gambar tersebut merupakan cara yang sama dengan yang dilihat oleh Yasuko ketika memakan kue ini di Kyoto.
Adonan ini dibentuk dalam sebuah cetakan khusus, dan sebelum kuenya matang, pembuat kue akan menyelipkan omikuji ke dalamnya.
Omikuji inilah yang disebut sebagai kertas keberuntungan, yang berisi ungkapan maupun angka.
Yasuko semakin yakin kalau orang Jepang yang membawa resep kue ini ke Amerika, ketika mengetahui keturunan dari pembuat kue ini masih memiliki panggangan yang sama.
Mereka memakai panggangan ini selama dua generasi, lo.
Panggangan berwarna hitam ini bernama 'kata' dan juga dipakai oleh pembuat kue fortune cookie yang ada di Kyoto, Jepang.
Kalau asalnya dari Jepang, bagaimana bisa fortune cookie akhirnya jadi dikenal dari restoran makanan Tiongkok di Amerika, ya?
Baca Juga: Antara Rusia dan Tiongkok, Negara Mana yang Punya Lebih Banyak Batas Negara Tetangga?