Jam Matahari
Sebelum alat penunjuk waktu ditemukan, manusia menggunakan pergerakan Matahari sebagai penunjuk waktu.
Penunjuk waktu ini memanfaatkan bayangan yang dihasilkan pada saat terkena sinar Matahari.
Di Eropa, pergerakan itu terlihat seperti arah jarum jam yang kita kenal sekarang, yaitu dari kiri ke kanan.
Alat penunjuk waktu kemudian dikembangkan berdasarkan pergerakan bayangan ini.
Arah pergerakan bayangan seperti ini terjadi di belahan Bumi bagian utara, termasuk di Eropa.
Di belahan Bumi selatan, pergerakan arah bayangan adalah sebaliknya.
Baca Juga: Hampir Berusia 100 Tahun, Ini Dia Fakta Seru Jam Gadang di Padang