Bukan Hanya Wabah Virus, Afrika Dikejutkan Lagi dengan Munculnya Wabah Belalang

By Sarah Nafisah, Jumat, 10 Juli 2020 | 13:00 WIB
Wabah belalang menyerang Afrika ((LUIS TATO / FAO / AFP) via Kompas.com)

Selain itu, perubahan iklim mengubah pola cuaca kita dan membawa lebih banyak hujan ke bagian dunia ini.

Kawanan besar belalang pertama muncul akhir tahun lalu setelah cuaca hangat dan basah. Jumlahnya mencapai ratusan miliar.

Gelombang belalang kedua berikutnya datang di bulan April, kali ini jumlahnya sampai triliunan. Kemungkinan akan ada kawanan besar lainnya pada Juli dengan jumlah yang lebih besar.

"Saat berada dalam kerumunan belalang, itu sebenarnya pengalaman yang luar biasa. Kita bisa lihat warna merah muda dan kuning yang dihasilkan dari sayap belalang muda dan dewasa. Ada sedikit bau belalang juga di sekitar dan banyak burung memakannya," cerita Martins.

(Penulis: Monika Novena)

Baca Juga: 5 Manfaat Tak Terduga Mengonsumsi Air Rebusan Daun Singkong Setiap Hari, Daya Tahan Tubuh Bisa Meningkat!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com