Ini Penyebab Layang-Layang Bisa Terbang di Langit, Salah Satunya Karena Gravitasi

By Anindya Miriati, Sabtu, 18 Juli 2020 | 11:00 WIB
Bermain layang-layang (Pixabay)

 

Bobo.id – Di masa sekolah dari rumah seperti ini, bermain layangan menjadi salah satu pilihan untuk menghilangkan rasa bosan.

Bermain layangan memang bisa dilakukan sendiri, namun biasanya akan lebih asyik bermain layangan dengan teman-teman kita.

Namun, apakah kamu pernah bertanya bagaimana layangan bisa terbang di langit tidak?

Yuk, kita cari tahu!

Prinsip yang Sama dengan Pesawat Terbang

Sebenarnya cara kerja layangan dan pesawat terbang dapat terbang sama saja, lo!

Layangan dan pesawat sama-sama menciptakan angin dengan bergerak cepat.

Baca Juga: Ini 4 Rahasia Cara Membuat Kentang Goreng Supaya Tidak Lembek, Pernah Coba?

Kita biasanya akan meminta bantuan teman untuk memegang layangan yang nantinya akan kita tarik ke arah kita.

Saat menerbangkan layangan, ada tiga kekuatan yang bekerja.

Ada kekuatan dari tali layang-layang, kekuatan angin, dan gaya gravitasi.

Kekuatan angin mendorong layang-layang ke atas dan ke belakang.

Kekuatan tali layang-layang mendorong layang-layang ke depan dan ke bawah.

Sedangkan gaya gravitasi menarik layang-layang lurus ke tanah.

Dengan kita menarik layangan ke arah kita, kita menciptakan angin yang dapat memaksa layangan kita mundur hingga perlahan-lahan naik lebih tinggi ke udara.

Baca Juga: Bisa Bikin Nasi Basah dan Cepat Basi, Hindari 5 Kesalahan Ini saat Memasak Nasi

Walaupun kita dapat terus menarik layangan kita hingga hampir tidak terlihat lagi di langit, akan ada saatnya layangan kita akan berhenti naik.

Saat layangan berhenti bergerak di langit, itulah tanda terjadinya ekuilibrium.

Itu berarti dorongan angin dari depan dan belakang sama kuatnya, dan gravitasi juga sama kuatnya dengan angin yang mendorong layangan untuk naik.

Kapan Waktu yang Paling Baik untuk Menerbangkan Layangan?

Angin terbaik untuk menerbangkan layang-layang adalah angin yang stabil dengan kecepatan sekitar 13 hingga 32 kilometer per jam.

Baca Juga: Lihat Berbagai Macam Gambar Cadas Nusantara yang Jadi Peninggalan Prasejarah di Video Ini

Lebih kurang kecepatan angin yang ideal sama cepatnya seperti kecepatan saat kita bersepeda.

Jika angin bertiup terlalu lemah, layang-layang akan sulit untuk terbang naik seperti yang kita inginkan.

Yang jelas, kita lebih baik memainkan layangan saat cuaca sedang cerah teman-teman.

Sebaiknya kita menghindari bermain layangan saat mulai mendung, karena tali layang-layang basah dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Selain itu, layangan kita juga bisa basah dan robek kalau terkena air ketika di udara.

Kalau teman-teman suka bermain layangan atau tidak?

Baca Juga: Lihat Berbagai Macam Gambar Cadas Nusantara yang Jadi Peninggalan Prasejarah di Video Ini

Yuk, lihat video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com