Mengapa Para Pemuda Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok Menjelang Proklamasi Kemerdekaan?

By Iveta Rahmalia, Selasa, 18 Agustus 2020 | 08:05 WIB
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta (Presidential Library / Public Domain)

Perbedaan pandangan tentang kapan waktu yang tepat mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia antara golongan muda dan golongan tua itulah yang melatarbelakangi ketegangan tersebut.

Saat itu kabar penyerahan Jepang masih belum pasti. Belum ada konfirmasi dari otoritas Jepang di Jakarta.

Pemerintah Jepang dengan tegas melarang penduduk Indonesia mendengarkan radio luar negeri. Sehingga, kabar kekalahan Jepang sulit ditembus rakyat Indonesia.

Berkat keuletan para pemuda terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, maka informasi mengenai pidato Kaisar Hirohito tentang Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu dapat sampai ke Indonesia.

Menurut golongan muda Indonesia, kekalahan Jepang itu adalah waktu yang tepat untuk Indonesia merdeka.

Golongan muda Indonesia mendesak agar proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia segera dilakukan. Bahkan, muncul ancaman dari golongan muda. 

Soekarno Marah

Soekarno marah saat mendengar ancaman dari kelompok pemuda.

Soekarno tetap bersikeras akan tetap menunggu kejelasan status resmi dari Jepang.

Menurut Soekarno, proklamasi kemerdekaan tidak bisa dilakukan secara gegabah dan harus menunggu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang telah dibentuk.

Soekarno dan golongan tua khawatir akan muncul korban jiwa jika Indonesia mengambil keputusan terburu-buru merdeka.

Pendapat tersebut membuat golongan muda bingung menentukan keputusan kapan waktu yang tepat untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Baca Juga: Apa Maksud dari 'Perjuangan Melawan Bangsa Sendiri' yang Pernah Diungkap Presiden Soekarno?