Menjelang malam, sepupu-sepupu Deden dan ayah ibu mereka pulang. Deden, Ayah dan Ibu menginap di rumah aki. Mereka baru pulang besok sore.
“Jangan lupa simpan semua bungkus permen karamel susu nya ya,” kata aki saat Deden membantu Ibu membereskan meja makan.
“Untuk apa, Ki?” tanya Deden
“Nanti Aki kasih tahu kalau kamu sudah kumpul semua,” kata Aki sambil tersenyum usil.
Deden segera lari keliing rumah dan mengumpulkan setiap bungkus permen karamel susu yang terbuat dari kertas minyak. Ada yang berwarna merah, kuning, biru tua dan hijau.
Ada yang tergeletak di piring kue di atas meja tamu, di meja makan, di tempat sampah kertas di ruang lukis Aki, ada juga yang tergeletak di belakang pot bunga. Wah, pasti salah satu sepupuku yang membuang sampah sembarangan, pikir Deden.
Pembungkus kertas minyak itu bersih, tidak belepotan gula. Itu karena permen karamelnya memiliki pembungkus dalam dari plastik.
Tak lama kemudian, kantong celana pendek Deden sudah penuh pembungkus kertas minyak. Kertas-kertas itu berbunyi kresek kresek ketika ia berjalan.
“Aku sudah punya satu kantong penuh sekarang,” kata Deden bangga pada akinya.
“Baiklah,” kata Aki. “Coba kamu rapikan satu persatu ya… Besok pagi, akan Aki tunjukkan cara bermain dengan kertas-kertas itu!”
Deden merapikan kertas kertas itu dan Aki menindihnya dengan kamus tebal.
Baca Juga: Jangan Dilakukan Lagi! Inilah 5 Kebiasaan yang Bisa Merusak Ginjal, Kebiasaanmu Salah Satunya?