Tradisi lompat batu dijadikan sebagai salah satu tolak ukur ketangkasan pemuda di Nias. Maksudnya adalah pemuda di Nias harus tangguh agar siap di medan perang.
Namun, bukan berarti hanya dengan bisa melompati batu pemuda bisa ikut perang. Mereka juga diajari cara menggunakan pedang, tombak, dan juga perisai.
Lompat batu adalah sebagai acuan kalau kita harus gigih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagaimana tidak? Untuk bisa melompati batu setinggi kurang lebih dua meter itu, tentunya harus berlatih dengan giat.
Dimulai dari melompati batu-batu kecil, belajar mengendalikan tenaga lompatan, dan lain-lain.
Jadi tangguh yang dimaksud dari lompat batu ini bukan hanya dalam perang, tapi juga dalam seluruh hal yang kita ingin kita capai.
Seperti halnya pelajar seperti kita, harus giat dan juga tangguh agar bisa mencapai cita-cita yang diinginkan.
Nilai itulah yang ingin ditanamkan oleh para leluhur suku Nias pada masyarakatnya dari tradisi lompat batu.