Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan penyakit diabetes. Yap, penyakit ini sepertinya seringkali dibicarakan karena banyak orang yang mengidapnya.
Diabetes adalah penyakit yang berhubungan dengat tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang sudah melebihi batas normal.
Tahukah kamu? Ahli mengungkapkan kalau diabetes merupakan penyakit penyerta yang sering ditemukan pada pasien COVID-19.
Berikut penjelasan selengkapnya. Yuk, simak!
Baca Juga: 5 Tempat Ini Sangat Rentan Penularan COVID-19, Tetap Waspada Meski di Era 'New Normal'
Penyakit Penyerta Terbanyak
Hal itu diungkapkan oleh Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPd-KEMD selaku Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
“Diabetes adalah salah satu penyakit penyerta yang paling banyak ditemukan pada pasien COVID-19, selain juga hipertensi dan penyakit kardiovaskular,” tuturnya dalam konferensi pers virtual “Inovasi dan Transformasi Penanganan Diabetes Secara Individual Selama Pandemi COVID-19” oleh Sanofi Indonesia, Jumat (7/8/2020).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 1 Mei 2020, dari 800 kasus kematian akibat COVID-19, ditemukan sebanyak 83 kasus diabetes.
“Berdasarkan data, pasien diabetes dengan COVID-19 cenderung lebih berat dan lebih banyak meninggal jika sudah masuk rumah sakit,” tambah Suastika.
Jika diabetes bisa dicegah, lanjut ia, maka angka kematian akibat COVID-19 bisa jadi jauh lebih rendah.
Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Mendeteksi Bencana Alam, dari Kuda Sampai Kucing
Upaya Pencegahan
Suastika menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang tidak memahami penyakit diabetes.
“Riset Dasar Kesehatan tahun 2018, sebanyak dua pertiga dari penduduk Indonesia tidak mengetahui bahwa diri mereka diabetes.
Ini sangat menjadi ancaman, karena bisa jadi langsung komplikasi,” tuturnya. Itulah pentingnya mengecek kadar gula darah secara rutin, dan melakukan pengobatan dari hulu atau pencegahan.
“Gejala klasik dibetes adalah banyak minum, banyak kencing, juga berat badan yang turun drastis.
Sisanya adalah gejala komplikasi seperti kesemutan, luka tidak sembuh-sembuh, infeksi pada kemaluan,” papar Suastik
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan untuk para penderita diabetes berobat ke rumah sakit.
Kepatuhan berobat terhambat oleh lockdown, isolasi, karantina, dan akses pelayanan.
Oleh karena itu, Suastika menjelaskan ada dua jenis pencegahan yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes.
“Pertama adalah pencegahan umum. Ini seperti pencegahan biasa, dengan mencuci tangan yang benar, menjaga jarak, menghindari bepergian. Tujuannya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19,” paparnya.
Pencegahan kedua bersifat khusus. Bagi para pasien diabetes, setidaknya ada enam hal yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah:
1. Mengendalikan kadar glikemik
2. Lebih sering memantau gula darah
3. Menstabilkan keadaan jantung dan ginjal
4. Menjaga asupan makanan
5. Latihan fisik
6. Kreatif di tengah karantina
(Penulis : Sri Anindiati Nursastri)
Baca Juga: Sering Disepelekan, Ternyata Cakaran dan Gigitan Kucing Bisa Picu Infeksi, Ini Cara Mengatasinya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com