Bobo.id - Teman-teman, pernahkan kamu mendengar tentang urban farming atau pertanian urban?
Dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI untuk teman-teman SMP hari ini, ada materi mengenai urban farming, nih.
Nah, dalam tayangan Belajar dari Rumah di TVRI hari ini, kita melihat contoh urban farming di Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Maryland.
Wah, kira-kira apa itu urban farming, cara penerapan dan keuntungannya, ya?
Apa Itu Urban Farming?
Urban farming atau pertanian urban juga dikenal dengan sebutan pertanian di perkotaan, teman-teman.
Jadi, urban farming merupakan pemanfaatan ruang terbuka menjadi lahan hijau untuk menghasilkan produk pertanian.
Sehingga, jika pertanian biasanya dilakukan di wilayah pedesaan, urban farming memungkinkan pertanian dilakukan di wilayah perkotaan, misalnya di area pemukiman penduduk.
Konsep pertanian di perkotaan ini bisa membantu masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri. Sehingga, salah satu keuntungannya adalah mempersingkat waktu distribusi hasil pertanian.
Gerakan urban farming sendiri awalnya bermula di Kuba saat masa embargo atau larangan lalu lintas barang terjadi. Saat itu masyarakat di sana tidak bisa mendapatkan bahan pangan, sehingga mereka memulai urban farming.
Selain diterapkan pada pertanian dan perkebunan, urban farming juga mencakup peternakan dan budidaya, teman-teman.
Bagaimana Cara Menerapkan Urban Farming?
Pertanian dalam perkotaan ini bisa kita mulai di mana saja, teman-teman.
Tempat untuk menerapkan urban farming misalnya di pekarangan rumah, balkon hingga atap rumah, lahan di area pemukiman, atau area perkantoran.
Di masa pandemi COVID-19 ini, semakin banyak orang melakukan urban farming di rumah, lo. Misalnya dengan menanam sayuran di rumah.
Beberapa tanaman yang umum dibudidayakan dalam urban farming misalnya sayuran hijau seperti sawi, kangkung, bayam, dan pakchoy; tanaman rempah seperti jahe dan serai; umbi-umbian seperti singkong dan ketela; hingga buah-buahan seperti cabai, tomat, anggur, dan mentimun.
Di lahan yang lebih luas, urban farming juga bisa diterapkan untuk budidaya ikan atau beternak ayam.
Urban farming juga bisa diterapkan dengan metode hidroponik, vertikultur, akuaponik, dan wall gardening, yang bisa dilakukan di tempat dengan area yang terbatas.
Keuntungan Urban Farming
Konsep urban farming atau pertanian di perkotaan ini berperan penting, karena ada banyak orang tinggal di perkotaan.
Tahukah kamu? Semakin pendek waktu perjalanan distribusi pangan, maka gizinya semakin baik.
Sehingga, salah satu keuntungan dari urban farming adalah menghasilkan produk pertanian yang lebih bergizi untuk dikonsumsi.
Jika urban farming dilakukan di rumah, kita juga bisa lebih hemat karena mendapatkan hasil pertanian sendiri.
Selain itu, tanaman yang ditanam dengan urban farming bisa dipupuk dengan pupuk alami seperti kompos sisa sampah dapur.
Urban farming juga bisa dijalankan dengan pertanian organik, tanpa menggunakan pestisida untuk mengusir hama.
Peralatannya juga bisa memanfaatkan barang yang ada di rumah seperti kaleng atau botol bekas dan pipa paralon.
Di lahan yang luas urban farming juga bisa menerapkan teknologi yang ramah lingkungan, misalnya penggunaan drone untuk membantu mengamati kesehatan tanaman, hingga memantau area yang memerlukan pembersihan gulma dan hama atau perawatan lainnya.
Ini membantu petani fokus mengatasi area tertentu yang memerlukan perawatan khusus. Sehingga, lebih efektif.
Apakah kamu tertarik menerapkan urban farming di rumah?
Baca Juga: Selain Hidroponik, Ada Metode Lain untuk Menanam Tanpa Tanah, lo!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Lihat video ini juga, yuk!