3. Dokter Cipto
Cipto Mangunkusumo merupakan seorang dokter, wartawan, pejuang, dan pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Sejak kecil, Cipto sudah menunjukkan kecerdasannya, bahkan ia disekolahkan di sebuah sekolah Belanda, oleh ayahnya yang adalah seorang guru.
Bahkan ia lulus sebagai siswa terbaik. Setelah itu, Cipto melanjutkan sekolah ke Stovia, untuk mewujudkan cita-citanya sebagai seorang dokter yang merakyat.
Semasa menjalani sekoah kedokteran, Cipto lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar dan membantu sesama.
Baca Juga: Inspirasi dari Sosok Dokter Cipto Mangunkusumo, Materi Belajar dari Rumah untuk SMP
Inilah sebabnya, Cipto lebih dikenal sebagai dokter rakyat oleh orang-orang yang pernah ditolongnya.
Selama sekolah di Stovia, Cipto juga melihat serta merasakan adanya perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh bangsa yang merupakan pendatang di Indonesia.
perlawanan Cipto kepada bangsa pendatang juga ia tuliskan lewat berbagai tulisan di koran dan untuk pertama kalinya bergabung dengan organisasi Budi Utomo untuk bersama melawan penjajah.
Baca Juga: Mengapa Para Pemuda Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok Menjelang Proklamasi Kemerdekaan?
Organisasi Budi Utomo punya tujuan untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia melalui pendidikan.
Sayangnya, ada perbedaan pendapat antara Cipto dan anggota organisasi Budi Utomo, sehingga dirinya memutuskan untuk keluar dari organisasi.
Cipto kemudian bertemu teman lamanya, yaitu Ernest Douwess Dekker juga punya tujuan untuk memperjuangkan keadilan seluruh rakyat.