Wilayah Tibet Tidak Dilewati Pesawat Terbang Karena Berbahaya, Ini 4 Alasannya

By Iveta Rahmalia, Selasa, 12 Januari 2021 | 19:10 WIB
Ilustrasi pesawat terbang, angkutan umum udara (Pixabay)

3. Prosedur Khusus

Pilot memiliki prosedur drift down saat salah satu mesin pesawat mati, teman-teman.

Pesawat modern masih bisa terbang meski ada mesin yang mati, namun, pesawat harus melayang turun ke ketinggian yang lebih rendah.

Ketinggian ini ditentukan oleh berat kotor pesawat, teman-teman. Tapi, di atas Tibet, batas ketinggian yang aman ini akan lebih rendah dibandingkan di dataran biasa.

Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

4. Turbulensi yang Berbahaya

Dalam penerbangan, ada istilah “clean air turbulance”.

Turbulensi ini tidak bisa dilihat dan bahkan tidak bisa diprediksi oleh pilot, teman-teman.

Clear air turbulance disebabkan oleh adanya pusaran udara yang terbentuk saat aliran udara terganggu oleh pegunungan yang tinggi di area yang memiliki angin tegak lurus yang kuat.

Turbulensi ini juga bisa terjadi di tempat yang sering ada pembalikan suhu.

Jika terjadi, clear air turbulance bisa membahayakan pesawat, teman-teman.

Itulah beberapa alasan mengapa pesawat tidak terbang melintasi Tibet.

(Penulis: Avisena Ashari)

Baca Juga: Cerita Orang Sherpa yang Bisa Bertahan Hidup di Pegunungan Himalaya

Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim, Suhu di Dataran Tinggi Tibet Meningkat

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com