Bobo.id - Kemarin (21/1/2021) Sulawesi Utara dan sekitarnya diguncang gempa dengan kekuatan 7,1 magnitudo.
Dilansir dari laman Kompas.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi sekitar pukul 19.28 WIB.
BMKG juga mengatakan gempa ini bisa dirasayan oleh masyarakat di Manado, Minahasa, Sangihe, Talaud, Bitung, Tomohon, dan Bolaang Mongondow Selatan.
Namun, pihak BMKG mengatakan kalau gempa magnitudo 7,1 ini tidak memiliki potensi tsunami.
Seperti yang kita tahu, akhir-akhir ini banyak bencana alam yang sedang melanda Indonesia, salah satunya adalah gempa bumi.
Sebelum di Sulawesi Utara, gempa bumi juga terjadi di Mwilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Bahkan gempa bumi di Sulawesi Barat ini menyebabkan kerusakan hingga menelan korban jiwa.
Sebenarnya, mengapa gempa bumi bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Baca Juga: Gempa Bumi Tidak Hanya Terjadi di Lempeng Tektonik, tapi Juga di Lapisan Es, Icequake Namanya
Baca Juga: Tak Selamanya Merugikan, Ternyata Ada Dampak Positif dari Gempa Bumi
Apa itu Gempa Bumi?
Gempa bumi adalah pergerakan tiba-tiba dan cepat dari permukaan Bumi.
Gempa bumi sebenarnya adalah suatu cara yang dilakukan Bumi untuk menghilangkan ketegangan.
Kita juga suka melakukan sesuatu untuk menghilangkan ketegangan, bedanya kita tidak membuat bumi sampai bergoncang.
Lebih dari satu juta gempa bumi terjadi di Bumi setiap tahun, lo. Anehnya mereka biasanya berlangsung kurang dari satu menit, tetapi pasti dapat menyebabkan beberapa kerusakan.
Bukankah lebih bagus jika beberapa ilmuwan cerdas menciptakan semacam sistem peringatan bahwa gempa akan datang? Sayangnya mereka belum bisa.
Baca Juga: Jenis-Jenis Gempa Bumi Berdasar Penyebab, Kedalaman, dan Gelombang
Apa yang Menyebabkan Gempa Bumi?
Ada hal-hal yang disebut lempeng yang membentang di sepanjang permukaan bumi.
Mereka selalu bergerak dan saling mendorong. Ini adalah proses yang sangat lambat, tetapi mereka memang suka sedikit bertabrakan.
Ketika mereka bergerak, kadang-kadang mereka terjepit atau merenggang. Ketika ini terjadi, batu akan terbentuk di sekitar tepi.
Batu-batu kemudian bergerak dengan kekuatan besar dan ketika ini terjadi, kita dapat merasakan gempa bumi.
Ketika kekuatan itu cukup besar, kerak bumi benar-benar pecah. Ketika gempa ini terjadi, energi besar itu bergerak melalui Bumi.
Ini hampir seperti gelombang, tetapi jelas jauh lebih besar. Itulah tepatnya gempa bumi.
Baca Juga: Ini Dia 4 Dampak Negatif dari Gempa Bumi, Simak Penjelasannya
Apa itu garis patahan?
Gempa bumi terbentuk di sepanjang garis patahan. Ini adalah area tekanan di Bumi.
Pada garis patahan bebatuan meluncur melewati satu sama lain dan pada akhirnya akan menyebabkan retakan di permukaan Bumi.
Apa itu lempeng tektonik?
Lempeng tektonik adalah tempat benua bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan mereka terpecah ketika mereka bergerak menabrak satu sama lain. Ini adalah cara lain terbentuknya gempa.
Pelat-pelat ini disebut bergerak ke segala arah dan dengan kecepatan yang berbeda pula.
Terkadang mereka bertabrakan atau jatuh atau terpisah satu sama lain. Gerakan ini yang juga menyebabkan gempa bumi.
Apa itu seismograf?
Seismograf adalah mesin yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan kedalaman gempa bumi.
Apa itu Skala Richter?
Skala Richter adalah alat untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Setiap kenaikan satu titik pada skala menunjukkan sepuluh kali jumlah getaran dan 33 kali jumlah energi.
Namun, di Indonesia skala richter sudah tidak digunakan lagi oleh pihak BMKG. Kini BMKG menggunakan istilah Magnitudo (M) untuk menggambarkan kekuatan gempa.
Baca Juga: Gempa Bumi Masih Tidak Bisa Diprediksi, yuk, Ketahui Jenis-Jenis Bencana Alam!
Baca Juga: Wah, Ternyata di Mars Juga Ada Gempa! Apakah Sama dengan Gempa Bumi?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com