Tak Semua Obat Bisa Diminum, Inilah Penjelasan Mengapa Ada Obat yang Harus Langsung Disuntik ke Tubuh

By Sarah Nafisah, Senin, 1 Februari 2021 | 14:30 WIB
Mengapa ada obat yang harus disuntikkan ke dalam tubuh? (Photo by RF._.studio from Pexels)

 

Bobo.id - Saat sakit, biasanya kita akan pergi ke dokter. Hal ini diperlukan untuk mencari tahu penyakit apa yang sedang diderita.

Selain itu, jika pergi ke dokter kita juga bisa ditangani dengan baik. Salah satunya adalah diberi obat.

Obat adalah suatu bahan yang berfungsi untuk meredakan atau menghilangkan penyakit.

Jenis obat ada berbagai macam. Mulai dari obat yang diperuntukkan untuk pemakaian luar, seperti salep, gel, krim, atau obat tetes.

Ada juga obat minum, seperti tablet, kapsul, pil, obat cair atau sirup, dan masih banyak lagi.

Selain itu ada juga obat yang harus dimasukkan ke dalam tubuh, tapi tanpa diminum. Yap, caranya adalah dengan injeksi atau suntik.

Anak-anak seperti kita banyak yang takut jika harus diberi obat melalui suntikan.

Kira-kira mengapa ada obat dalam yang tak bisa diminum dan harus diberikan melalui suntikan? Yuk, simak penjelasannya!

Baca Juga: Hari Ini Perdana Vaksinasi COVID-19, Ini Efek Samping yang Bisa Muncul Setelah Vaksin COVID-19 Sinovac

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Bisa Diberikan pada OTG, Apakah Aman? Ini Penjelasan Kemenkes

Alasan Mengapa Ada Obat yang Harus Langsung Disuntik ke Tubuh

Menyuntikkan obat ke dalam tubuh. (Photo by CDC from Pexels)

Tahukah kamu, jika obat yang masuk ke dalam tubuh melalui suntikan bisa meredakan sakit lebih cepat dari obat yang diminum?

Yap, sebagian jenis obat ternyata memang bekerja lebih baik jika diberikan lewat jarum suntik.

Memang ada obat-obatan yang lebih baik ditelan dan diolah pada sistem pencernaan.

Cara itu membuat obat bercampur dengan asam lambung dan cairan pencernaan. Setelah itu baru diserap oleh tumbuh

Namun, ada obat lain yang perlu disuntikkan agar cepat masuk ke aliran darah tanpa dipengaruhi asam lambung.

Karena itulah beberapa obat yang disuntik ke dalam tubuh bisa bereaksi lebih cepat. 

Ia tidak masuk ke dalam sistem pencernaan terlebih dahulu, melainkan langsung masuk ke pembuluh darah, organ, atau jaringan yang membutuhkan obat.

Biasanya obat yang disuntikkan ke dalam tubuh berupa larutan atau cairan. 

Baca Juga: Mengapa Harus Tunggu 30 Menit Setelah Disuntik Vaksin? Ini Penjelasannya 

Baca Juga: Hari Ini Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin COVID-19 Dosis Kedua, Mengapa Vaksin COVID-19 Diberikan 2 Kali?

Mengenal Vaksin

Vaksin (Photo by cottonbro from Pexels)

Salah satu cairan selain obat yang harus dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan adalah vaksin.

Vaksin adalah cairan yang biasanya berupa bibit penyakit (virus atau bakteri) yang sudah dilemahkan.

Bibit penyakit ini dimasukkan ke dalam tubuh agar antibodi dalam tubuh kita membentuk suatu ketahanan untuk melawan penyakit.

Jadi jika virus atau bakteri itu masuk ke dalam tubuhmu, antibodi akan cepat melawannya hingga tidak sampai menyebabkan penyakit.

Baca Juga: Kenapa Tidak Boleh Divaksin Saat Sakit?

Baca Juga: Tidak Hanya Sekali, Vaksinasi Influenza Ternyata Perlu Diberikan Setiap Tahun

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com