4. Oleskan Krim atau Salep Antibiotik
Begitu selesai membersihkan luka, oleskan area kulit yang terluka dengan krim atau salep antibiotik tipis-tipis.
Salep antibiotik ini berfungsi untuk menjaga kulit tetap lembap dan mencegah pertumbuhan jaringan parut pada bekas luka.
Namun, kita tidak perlu menggunakan antibiotik ini pada luka atau goresan kecil. Jika muncul ruam atau kulit justru terasa perih setelah memakai krim atau salep, segera hentikan penggunaannya, ya.
5. Balut dengan Perban
Sebenarnya, tidak semua jenis luka perlu diperban. Jika lukanya hanya sedikit dan tidak dalam, kita cukup membersihkan luka tersebut tanpa harus menutupnya dengan perban.
Teman-teman bisa menutup dengan pembalut luka yang tidak lengket supaya tidak terpapar kuman. Jangan lupa ganti perban setidaknya sekali sehari atau saat sudah basah atau kotor.
Baca Juga: Hemofilia, Gangguan Pembekuan Darah: Penyebab dan Jenisnya
(Penulis: Rahwiku Mahanani, Sarah Nafisah)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com