Pernah Dengar Bintitan Menular Lewat Tatapan Mata? Ternyata Hanya Mitos, Simak Fakta dan Penjelasannya

By Tyas Wening, Minggu, 21 Februari 2021 | 20:00 WIB
Ilustrasi mata (Photo by João Jesus from Pexels)

Bobo.id - Apakah teman-teman pernah merasakan ada sesuatu yang mengganjal di mata dan terasa perih atau gatal?

Wah, ternyata saat diperhatikan, ada benjolan berukuran kecil di kelopak mata.

Benjolan kecil pada kelopak mata yang bentuknya seperti jerawat ini adalah tanda kalau mata kita mengalami bintitan.

Tahukah teman-teman? Ternyata ada mitos mengenai bintitan, lo!

Mitosnya, kita sebaiknya tidak menatap langsung mata orang yang sedang bintitian, begitu juga saat kita mengalami bintitan, maka jangan menatap mata orang lain.

Sebabnya, dipercaya kalau bintitan itu bisa menular lewat tatapan mata, sehingga saat kita menatap mata orang yang sedang bintitan, teman-teman bisa saja tertular.

Benarkah hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya, yuk!

Baca Juga: Tips Mengasah Kreativitas selama School From Home dari Anchor Boneeto 'Smart Parent Happy Kids' bersama Majalah Bobo

Bintitan di Kelopak Mata Terjadi karena Infeksi

Dalam dunia kedokteran, bintitan disebut juga sebagai hordeolum, yaitu benjolan merah berukuran kecil seperti jewarat yang ada di kelopak mata bagian luar.

Biasanya, kita melihat benjolan bintitan ini ada di kelopak mata bagian atas, tapi sebenarnya bintitan juga bisa terjadi di kelopak mata bagian bawah, lo.

Bintitan merupakan infeksi yang disebabkan karena masuknya bakteri, sel kulit mati, maupun kotoran yang menyumbat kelenjar minyak pada kelopak mata.

Nah, penyumbatan ini kemudian menyebabkan kelopak mata jadi terasa membengkak, mengganjal, dan sering terasa sakit.

Selain itu, kelelahan dan stres juga bisa menyebabkan bintitan, lo, karena tubuh akan memproduksi zat kimia dan hormon tertentu yang menyebakan bintitan di mata.

Baca Juga: Mata Merupakan Organ Penting pada Tubuh Manusia, Ketahui Berbagai Mitos dan Fakta Kesehatan Mata, yuk!

Apakah Mitos Soal Bintitan Menular Lewat Tatapan Mata Itu Benar?

Mata bintitan. (Creative Commons)

Tenang saja, teman-teman, anggapan bahwa bintitan bisa menular dari tatapan mata langsung dengan penderita bintitan tidak benar, kok.

Bakteri yang menyebabkan adanya infeksi dan berakibat bintitan tidak bisa menular atau berpindah dari satu orang ke orang lainnya dengan mudah, apa lagi dari tatapan mata saja.

Bakteri penyebab bintitan harus membutuhkan perantara untuk bisa berpindah hingga akhirnya menginfeksi mata orang lain.

Bakteri yang Menyebabkan Bintitan Menular dengan Cara Lain

Ilustrasi menggosok mata karena mata lelah (Pxhere)

Walaupun bintitan tidak bisa menyebar melalui tatapan mata, bakteri yang menyebabkan mata seseorang tetap bisa menular ke orang lain.

Salah satu caranya adalah jika orang yang mengalami bintitan ini tidak tahan untuk selalu mengucek matanya yang terasa gatal.

Ketika mengucek mata, bakteri penyebab akan berpindah dan menempel di tangan orang yang sedang mengalami bintitan tersebut, nih, teman-teman.

Nah, penularan bakteri penyebab bintitan nantinya akan menular kalau kita melakukan sentuhan dengan orang yang bintitan, seperti bersalaman.

Baca Juga: Jangan Salah Sebut Lagi, Obesitas Berbeda dengan Kelebihan Berat Badan!

Bakteri tadi kemudian akan berpindah ke tangan kita dan kalau setelah itu teman-teman mengucek mata atau menyentuh area mata tanpa mencuci tangan lebih dulu, maka kemungkinan bakteri akan berpindah ke mata kita dan bisa saja menyebabkan bintitan.

Oleh sebab itu, kalau teman-teman sedang mengalami bintitan, usahakan untuk tidak menyentuh bahkan mengucek mata dengan tangan secara langsung.

Selain itu, baik bagi yang mengalami bintitan atau tidak, sebaiknya selalu mencuci tangan setelah bersalaman dengan orang lain untuk mengurangi penyebaran bakteri.

Yuk, tonton video ini juga!

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com