Dongeng Anak: Cecil si Naga Pemalas #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Minggu, 7 Maret 2021 | 18:30 WIB
Dongeng Anak: Cecil si Naga Pemalas (Dok. Majalah Bobo)

Jangan cemas, Pap dan Mam tercinta," begitu selalu jawaban Cecil. Sambil menggoyangkan ekornya dengan santai. "Saat ini untuk apa aku pusing-pusing cari kerja? Aku sudah mendapat segala yang kuinginkan."

Suatu hari, seperti biasa, Cecil bergulingan di ranjang membaca buku komik. Papa pergi kerja, Mama pergi belanja. Setelah menarik napas dalamdalam, Cecil menghembus sambil bergumam, "Aaah, nikmatnya hidup ini!"Tanpa disadarinya titik-titik api dari dengusnya memercik ke korden kamarnya! Cecil baru sadar setelah mencium bau asap. Tubuhnya terasa hangat. Tapi Cecil cuma menggoyang bahu. Kenapa harus repot-repot? Nanti, Mama atau Papa yang akan membereskan.

Baca Juga: Ini Makhluk Mitologi dan Legenda di Balik Tradisi Perayaan Imlek di Tiongkok #MendongenguntukCerdas

Namun nyala api semakin besar. Berkobar di sekitarnya. Seluruh rumah dijilati api, termasuk ranjang dan komik-komik Cecil! Naga malas itu akhirnya lari keluar kamar sebelum rumahnya roboh.

Cecil tidak terluka. Cuma ekornya melepuh. Ia lari ke kolam angsa untuk mendinginkan ekornya. Sssss... terdengar suara berdesis.

Ketika Mama Papa Cecil pulang kerja, tampak Cecil masih mengenakan piyama, meringkuk di halaman depan. Di belakang nampak rumah mereka yang kini sudah menjadi puing-puing. Kali ini kelakuan Cecil sudah keterlaluan. Mamanya sedih sekali. Dihabiskannya dua puluh satu saputangan untuk mengeringkan air matanya. Papanya marah sekali, wajahnya berubah semerah apel. Diomelinya Cecil lebih setengah jam. Tapi Cecil tidak mendengarkan. Pikirannya menerawang.