"Ya, aku lalu tak sadarkan diri. Untung saja Riki melihat kejadian itu dan segera membawa aku ke dokter hewan. Aku tak tahu apa-apa. Hanya ketika aku sadar, kaki kananku terasa sakit sekali. Dan dibungkus dengan kain putih."
"Kakimu patah?" tanya Bonni lagi."Ya, kakiku patah. Selama seminggu aku dirawatdi rumah dokter itu. Aku tak boleh bergerak sedikit pun. Baru pada hari kesepuluh pembungkus kakiku dibuka. Dan apa yang terjadi. Kaki kananku yang bagian belakang hanya tinggal setengah. Aku sedih sekali. Aku ingin menangis, tapi aku kemudian sadar. Ini semua adalah akibat aku yang sering tak menurut kata," Timang mengakhiri ceritanya.
dongeng
Baca Juga: Dongeng Na'u Naga Ungu: Taman Kupu-Kupu dan Burung MerpatiBonni, Bella dan Moli terharu mendengar cerita itu. Mereka saling berpandangan. "Ah, aku tak mau bermain di jalan raya!" ujar Moli. "Aku jugaaa! Aku tak ingin kakiku cacat!" tukas Bella dan Bonni bersamaan.
Cerita dan Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
#MendongenguntukCerdas
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com