Ada Senyawa Bernama Kapsaisin pada Cabai
Cabai terkenal dengan rasa pedasnya yang berasal dari biji pipih berwarna putih yang ada di dalamnya, teman-teman.
Rasa pedas pada cabai ini disebabkan oleh sebuah senyawa bernama kapsaisin yang terkandung di dalam biji cabai.
Kapsaisin adalah senyawa kimia aktif yang mampu memberikan sensasi pedas dan panas seperti terbakar ketika dimakan.
Semakin banyak kandungan capsiacin yang ada dalam cabai, maka semakin pedas pula cabai itu.
Baca Juga: Fenomena La Nina Bisa Berdampak pada Curah Hujan Musim Kemarau di Indonesia, Seperti Apa?
Sensasi Pedas dan Terbakar Akibat Reseptor Saraf yang Aktif
Sensasi pedas dan seperti terbakar yang kita rasakan ketika mengonsumsi cabai terjadi karena ada reseptor pada saraf tertentu pada tubuh kita yang peka terhadap rasa panas.
Contohnya adalah saat bersentuhan dengan lidah, dinding kerongkongan, atau dinding lambung, maka molekul kapsaisin akan berhubungan dengan reseptor saraf yang menangkap sinyal nyeri.
Sinyal tadi kemudian akan diteruskan ke otak yang kemudian diartikan sebagai rasa sakit dan sensasi terbakar yang menyerang tubuh.
Efektivitas Lendir Lambung yang Menurun Membuat Perut Mulas
Senyawa kapsaisin yang bisa menimbulkan sensasi terbakar ini akan membuat lambung merespons capsaicin dengan cara tertentu, teman-teman.
Lambung akan merespons senyawa kapsaisin yang masuk ke lambung dengan cara memproduksi lendir untuk melindungi lambung dari iritasi.