Bobo.id - Sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang disebut sebagai alat pencernaan.
Siapa yang tahu apa saja alat pencernaan manusia?
Yap, betul sekali! Alat pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.
Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang alat pencernaan manusia!
Baca Juga: Peredaran Darah Besar dan Kecil, Cara Kerja dan Perbedaannya
Sistem Pencernaan Manusia: Alat Pencernaan
1. Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
Gigi memotong dan menghaluskan makanan menjadi bagian kecil sehingga mudah ditelan. Gigi manusia tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan geraham.
Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, berfungsi untuk memotong makanan. Gigi taring terletak di antara gigi seri dan geraham, berbentuk runcing dan berfungsi untuk merobek atau mengoyak makanan.
Geraham terletak di belakang taring dan berfungsi untuk mengunyah atau menghaluskan makanan.
Geraham mempunyai permukaan agak lebar dan bergelombang seperti papan penggilas.
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat lidah dan 3 pasang kelenjar air liur.
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap makanan, membantu gigi mencampur dan menempatkan makanan, serta membantu menelan dan mendorong makanan masuk ke dalam kerongkongan.
2. Kerongkongan
Faring merupakan persimpangan antara tenggorokan dengan kerongkongan. Di pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis.
Bagian depan faring berhubungan dengan tenggorokan, sedangkan bagian belakang berhubungan dengan kerongkongan.
Kerongkongan merupakan penghubung antara mulut dengan lambung. Organ ini berbentuk tabung yang panjangnya sekitar 25 cm.
Kerongkongan terletak di belakang saluran pernapasan.
Baca Juga: Inilah Enzim yang Ada di Organ Pencernaan Beserta Letak dan Fungsinya
3. Lambung
Lambung atau perut besar terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Di ujung lambung terdapat otot lingkar yang mengatur masuk atau keluarnya makanan di lambung.
Otot lingkar itu cenderung tertutup dan membuka hanya pada saat ada makanan masuk ke lambung atau saat muntah.
Otot lingkar lainnya terdapat di ujung lambung yang berbatasan dengan usus halus, yaitu otot lingkar pilorus.
Pada dinding lambung bagian fundus terdapat kelenjar lambung yang dapat menghasilkan 400 - 800 ml getah lambung.
Getah lambung terdiri atas air, lendir, asam lambung, enzim pepsinogen, dan renin.
Dinding lambung terdiri atas otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi otot lambung menyebabkan makanan teraduk merata dengan getah lambung.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran makanan terpanjang, panjangnya kurang lebih 5 m, serta banyak mengandung pembuluh darah dan limfa.
Bagian pertama dari usus halus adalah usus dua belas jari (duodenum). Di dalam usus dua belas jari bermuara dua saluran, yaitu saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain menghasilkan enzim, pankreas juga menghasilkan zat yang dapat menetralkan keasaman makanan yang keluar dari lambung.
Baca Juga: Macam-Macam Gangguan Sistem Ekskresi yang Dialami Ginjal dan Organ Lainnya
Empedu dihasilkan oleh sel hati. Cairan empedu dari hati ditampung di kantong empedu, kemudian dialirkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Cairan empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kecoklatan karena merupakan hasil pemecahan hemoglobin. Pigmen empedu ini memberi warna khas pada feses.
Bagian kedua usus halus adalah usus tengah (jejenum). Usus tengah merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap.
Bagian terakhir usus halus adalah usus penyerapan (ileum). Untuk mempercepat penyerapan sari makanan, permukaan dalam dinding usus halus berjonjot (bervilus).
Jonjot membuat permukaan usus halus bertambah luas, sehingga sari makanan cepat terserap.
5. Usus Besar
Usus besar terdiri dari dua bagian, yaitu usus tebal dan poros usus (rectum).
Usus tebal terdiri atas bagian yang naik, bagian yang datar, dan bagian yang turun. Bagian akhir dari usus besar adalah poros usus (rectum). Usus tebal mengatur kadar air pada sisa makanan.
Apabila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, dinding usus tebal menyerap kelebihan air itu.
Sebaliknya, jika sisa makanan kekurangan air, dinding usus tebal mengeluarkan air ke sisa makanan.
Di dalam usus tebal terdapat bakteri koli (Escherichia coli) yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses.
Bakteri koli juga membantu pembentukan vitamin K dan vitamin B-12. Selain itu, bakteri koli dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Baca Juga: Sakit Perut Bisa Jadi Tanda Penyakit yang Menyerang Sistem Pencernaan, Ini Contoh 3 Penyakitnya
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Alam 2: untuk SMP/MTs Kelas VIII / penulis, Nenden Fauziah, Berlian Nurcahya, Naeli Nurlaeli, tahun 2009.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com