Hasil Sidang Isbat: Hari Raya Idulfitri Jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021

By Iveta Rahmalia, Selasa, 11 Mei 2021 | 20:31 WIB
Penentuan Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. (Pxhere)

Bobo.id - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat atau penetapan awal bulan Syawal 1442 H pada hari ini, 11 Mei 2021.

Adapun penentuan awal Syawal dilakukan dengan metode rukyatul hilal.

Sidang isbat penentuan awal Syawal dilakukan beberapa tahap, yaitu Pertama, pukul 16.45 WIB berupa pemaparan posisi hilal awal syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.

Baca Juga: Mengapa Ketupat Selalu Ada saat Lebaran? Ketahui Asal-Usul Ketupat di Indonesia, yuk!

Kedua, setelah maghrib dipaparkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal, dengan rukyatul hilal rencananya dilakukan di 88 titik seluruh Indonesia.

Ketiga, hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi, serta disiarkan langsung TVRI dan live streaming media sosial Kemenag.

Hasilnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan hilal 1 Syawal 1442 Hijriah/2021 Masehi hingga Selasa (11/5/2021) belum terlihat.

Bersumber dari Kompas.com, berdasarkan penghitungan hisab juga 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri akan jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.

Maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat dan bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari. 

Dengan begitu, Hari Raya Idulfitri akan jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. 

Baca Juga: Ingin Buat Kue Kering yang Renyah dan Matang Merata untuk Sajian Hari Raya? Ketahui Tipsnya, Termasuk Perhatikan Suhu Oven

Apa Itu Hilal?

Sama seperti saat menentukan tanggal puasa, tanggal Hari Raya Idulfitri juga dipengaruhi oleh hilal.

Hilal sendiri merupakan sebuah istilah yang diambil dari bahasa Arab yang artinya “Bulan sabit muda”.

Itu karena hilal merupakan Bulan sabit yang terbentuk pertama kali setelah Bulan berada segaris lurus dengan Matahari.

 

Ada beberapa kriteria untuk Bulan sabit bisa disebut hilal, nih. Kriteria itu dikenal dengan kriteria 2-3-8.

Artinya, Bulan harus berada pada ketinggian dua derajat dari garis cakrawala saat Matahari terbenam.

Lalu, sudut elongasi Bulan dari Matahari sejauh tiga derajat. Bulan juga harus berusia minimal delapan jam dari fase Bulan baru.

Baca Juga: 4 Resep Puding Cake untuk Sajian Lebaran Manis Nan Cantik, Ada Puding Cake Red Velvet Hingga Puding Cake Cokelat Moka

Kalau sudah memenuhi tiga kriteria itu, barulah Bulan disebut sebagai hilal.

(Penulis: Sarah Nafisah, Iveta R.)

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com