Ternyata selain daerah pertama, Klamono merupakan awal pesatnya industri minyak dan gas bagi kehidupan manusia.
"Api yang diambil dari Klamono, Kabupaten Sorong, juga menjadi awal pertama kirab di Tanah Papua," jelas Pak Musa'ad selaku Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua.
"Sehingga, lewat wilayah yang punya nilai historis yang kuat, Indonesia pun mencatat sejarah baru PON di Tanah Papua," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Sorong, yaitu Pak Johny Kamuru mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan tersebut.
"Dalam sejarah PON di Republik Indonesia, pesta olahraga akbar ini baru pernah terjadi di Tanah Papua," ujar Pak Kamuru saat pelepasan api PON dari Klamono, Kabupaten Sorong.
Baca Juga: Kemeriahan Pembukaan PON XX Papua Tadi Malam, Salah Satunya Menyanyikan Lagu 'Torang Bisa'
Proses Pengambilan Api Abadi untu PON XX Papua
Dikutip oleh Kompas.com dari Antaranews.com, di Klamono, api abadi diterima mantan atlet sepak bola Papya Ronny Wabia dan Orizan Solossa.
Lalu api abadi diarak menuju Bandara Internasional Domine Eduard Osok untuk terbang ke Biak.
Selanjutnya api abadi PON XX Papua mengelilingi lima wilayah adat di Papua selama enam hari berturut-turut sejak 29 September 2021 hingga 2 Oktober 2021.
Lima wilayah yang dilewati adalah Biak (Saireri), Timika (Mee Pago), Wamena (La pago), Merauke (Ha Anim), Kabupatan/Kota Jayapura (Mamtabi/Tabi) dan berakhir di Stadion Lukas Enembe.
Pada setiap kota, api akan diterima dan dikirabkan mengeliling kota tersebut serta disemayamkan dengan seni budaya yang melibatkan Pemda, TNI-Polri dan kelompok masyarakat.