Bobo.id - Kemarin, Sabtu (2/10/2021) Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diselenggarakan di Papua resmi dibuka.
Tentunya pembukaan PON tidak akan lengkap tanpa ritual menyalakan obor. Di Indonesia sendiri, api yang digunakan biasanya adalah api abadi yang diambil dari wilayah tertentu.
Karena kali ini penyelanggaraan PON dilakukan di Papua, maka abi abadi juga diambil dari salah satu wilayah di sana.
Baca Juga: Pekan Olahraga Nasional Dimulai, Ini Arti Slogan 'Torang Bisa' dalam PON Papua
Api abadi untuk PON XX Papua diambil dari wilayah Klamono, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Ternyata Klamono adalah wilayah eksplorasi minyak dan gas pertama di Tanah Papua, lo.
Bahkan daerah ini termasuk bagian sejarah penemuan minyak bumi di masa Hindia Belanda pada abad ke-19.
Karena itulah diputuskan untuk PON XX mengambil api abadi di Klamono.
Nah, masih ada beberapa fakta menarik soal api abadi PON XX Papua, lo. Penasaran? Yuk, simak selengkapnya di sini!
Ternyata selain daerah pertama, Klamono merupakan awal pesatnya industri minyak dan gas bagi kehidupan manusia.
"Api yang diambil dari Klamono, Kabupaten Sorong, juga menjadi awal pertama kirab di Tanah Papua," jelas Pak Musa'ad selaku Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua.
"Sehingga, lewat wilayah yang punya nilai historis yang kuat, Indonesia pun mencatat sejarah baru PON di Tanah Papua," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Sorong, yaitu Pak Johny Kamuru mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan tersebut.
"Dalam sejarah PON di Republik Indonesia, pesta olahraga akbar ini baru pernah terjadi di Tanah Papua," ujar Pak Kamuru saat pelepasan api PON dari Klamono, Kabupaten Sorong.
Baca Juga: Kemeriahan Pembukaan PON XX Papua Tadi Malam, Salah Satunya Menyanyikan Lagu 'Torang Bisa'
Proses Pengambilan Api Abadi untu PON XX Papua
Dikutip oleh Kompas.com dari Antaranews.com, di Klamono, api abadi diterima mantan atlet sepak bola Papya Ronny Wabia dan Orizan Solossa.
Lalu api abadi diarak menuju Bandara Internasional Domine Eduard Osok untuk terbang ke Biak.
Selanjutnya api abadi PON XX Papua mengelilingi lima wilayah adat di Papua selama enam hari berturut-turut sejak 29 September 2021 hingga 2 Oktober 2021.
Lima wilayah yang dilewati adalah Biak (Saireri), Timika (Mee Pago), Wamena (La pago), Merauke (Ha Anim), Kabupatan/Kota Jayapura (Mamtabi/Tabi) dan berakhir di Stadion Lukas Enembe.
Pada setiap kota, api akan diterima dan dikirabkan mengeliling kota tersebut serta disemayamkan dengan seni budaya yang melibatkan Pemda, TNI-Polri dan kelompok masyarakat.
Apa Itu Kirab?
Mungkin teman-teman masih banyak yang bingung, apa sebenarnya arti kirab. Berikut sedikit penjelasan dari Bobo.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kirab diartikan sebagai perjalanan bersama-sama atau beriring-iring secara teratur dan berurutan dari muka ke belakang dalam suatu rangkaian upacara.
Baca Juga: Pekan Olahraga Nasional XX Diselenggarakan di Papua, Ini Cabang Olahraga yang Dipertandingkan
Upacara itu bisa berupa upacara adat, keagamaan, acara-acara tertentu, dan masih banyak lagi.
Nah, di dalam istilah olimpiade olahraga seperti PON, kirab atau kirab obor diartikan sebagai membawa obor melewati rute tertentu sebagai bentuk simbolis pembukaan suatu acara.
Nah, teman-teman itulah tadi serba-serbi api abadi untuk obor PON XX Papua. Jangan lupa dukung atlet jagoanmu di PON XX, ya!
(Penulis: Sarah Nafisah, Kompas.com/editor: Rachmawati)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.