Kedua, setelah mendapatkan hari yang tepat untuk membangun rumah, masyarakat akan melaksanakan doa bersama atau disebut 'Merowahan'.
Merowahan merupakan permohonan atau doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk melindungi pembangunan rumah sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Para tetangga yang diundang hadir ke acara Merowahan ini akan dimohon untuk membantu proses pembangunan oleh calon pemilik rumah.
Bantuan sukarela itu berupa menebang pohon atau meratakan tanah, yang disebut juga dengan 'baturan'.
Ketika baturan dilakukan, masyarakat akan menyiapkan 5 bata garam. Satu bata diletakkan di tengah, empat yang lain diletakkan di setiap pojok wilayah tanah untuk rumah.
Baca Juga: Banyak yang Takut Lihat Ondel-Ondel, Padahal Ada Banyak Makna Unik yang Melekat pada Ondel-Ondel
Hal ini dipercaya oleh masyarakat Betawi akan melindungi rumah dari gangguan dan hambatan pembangunan rumah.
Setelah itu, mereka juga meletakkan uang ringgit, uang perak, atau uang logam di atas umpak batu, untuk si pemilik rumah hidup tentram dan selalu diberi rejeki.
Selanjutkan warga akan membuat acara selamatan untuk mempersiapkan pembangunan rumah agar berjalan lancar.
Tidak lupa, dilakukan juga prosesi 'ketik' yaitu pemilik rumah harus begadang semalam sebelum pembangunan rumah selesai, untuk menjaga keamanan rumah.
Nah, itulah informasi mengenai arti, tujuan dan prosesi yang dilakukan dalam Upacara Adat Bikin Rume dari Betawi.
Sumber foto: jakarta-tourism.go.id
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.