Bobo.id - Pernahkah tubuhmu merasa merinding ketika mendengar suara kuku menggaruk benda keras?
Merinding adalah respons alami yang tubuh lakukan setelah menerima dorongan dari luar.
Dalam keadaan itu, kamu dapat melihat bulu kuduk pada kulit tangan atau kaki, berdiri.
Ketika tubuh kedinginan, kita bisa merasa merinding, bahkan bulu kuduk menjadi naik.
Saat lingkungan bersuhu rendah atau keadaan dingin, ada otot-otot pada kulit yang berkontraksi.
Otot itu menjadi jembatan antara saraf simpatik dengan folikel rambut.
Keadaan saat otot berkontraksi karena udara dingin inilah yang memengaruhi rambut atau bulu kuduk berdiri.
Namun, apa alasan ilmiah tubuh merinding karena mendengar suara kuku menggaruk benda keras?
Yuk, cari tahu proses ilmiah tersebut dari penjelasan berikut ini!
Berhubungan dengan Telinga
Dilansir dari Livescience, banyak ilmuwan melakukan penelitian terhadap beberapa orang mengenai jenis suara yang mengganggu telinga.
Kebanyakan orang ternyata tidak suka suara garpu yang menggesek piring, suara sterofoam yang digesekkan, dan kuku yang menggaruk papan tulis.
Penelitian dilakukan dengan cara memeriksa hubungan antara suara mengganggu dengan telinga manusia.
Hasilnya, ternyata suara yang mengganggu dapat menyebabkan tubuh mengalami stres sehingga kulit merinding tiba-tiba.
Baca Juga: Laba-Laba Tak Pernah Terperangkap di Jaringnya Sendiri, Ini 4 Fakta Unik Laba-Laba
Ini terjadi karena telinga manusia hanya merasa nyaman pada frekuensi-frekuensi bunyi tertentu.
Frekuensi yang justru menyakitkan untuk didengar bukan yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
Melainkan frekuensi di antara 2.000 hingga 4.000 Hertz. Telinga manusia paling sensitif pada frekuensi dalam rentang ini.
Berhubungan dengan Otak
Tidak hanya berhubungan langsung dengan telinga, ternyata suara yang mengganggu juga dapat memengaruhi otak.
Teman-teman pasti sudah tahu fungsi otak pada saat telinga kita mendengar, bukan?
Ketika getaran suara diterima oleh telinga, maka saraf-saraf di dalam telinga akan mengirimkan sinyal ke otak.
Otak akan menerima sinyal dan menentukan respons yang tepat setelah mendengar suara tersebut.
Inilah mengapa kita bisa menangis ketika melihat dan mendengar adegan sedih di dalam film atau lagu-lagu bernada minor.
Atau bisa tertawa ketika mendengar hal lucu, dan senang ketika mendengar tepuk tangan banyak orang.
Baca Juga: Mengapa Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Begitu Lama? Ini Kata Para Ilmuwan
Sama seperti proses tersebut, suara yang mengganggu juga diteruskan ke otak agar dapat direspons oleh tubuh.
Namun, suara mengganggu direspons oleh otak sebagai emosi yang negatif. Emosi negatif ini ditunjukkan dengan tubuh merinding.
Nah, itulah alasan mengapa tubuh kita merinding ketika mendengar suara yang mengganggu dan tidak menyenangkan.
Tahukah kamu, penelitian mengenai suara melengking dan mengganggu ini memenangkan Hadiah Nobel Ig tahun 2006, lo.
Hadiah Nobel ini diberikan oleh Society for Improbable Research. Ternyata hal-hal sepele yang membuat kita penasaran juga ada jawaban ilmiahnya, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.