Jangan Abaikan Cacingan dan Diare pada Kucing, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

By Grace Eirin, Jumat, 29 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Cacingan dan diare adalah contoh penyakit yang menyerang sistem pencernaan kucing. (Pexels/Arina Krasnikova)

Kedua, penularan cacing juga dapat terjadi melalui lingkungan. Penularan melalui lingkungan umum terjadi baik pada kucing dan manusia. 

Telur-telur cacing yang tersembunyi di dalam tanah dapat masuk ke dalam tubuh kucing melalui telapak kakinya. 

Ketika kucing menjilati telapak kaki, maka telur akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan berkembang di dalamnya, sehingga menyebabkan cacingan. 

Ketiga, melalui kutu-kutuan yaitu kutu Ctenocephalides yang dapat membawa telur cacing berukuran sebutir nasi di dalam perutnya. 

Ketika kutu ini loncat dan hinggap di tubuh kucing, kucing akan merasa gatal dan menggaruk bagian tubuhnya. 

Baca Juga: Hati-Hati Menular! Kenali Ringworm, Penyakit Kulit pada Kucing yang Disebabkan oleh Jamur

Dengan tidak sengaja, kutu ini mati dan termakan oleh kucing ketika kucing dan telur cacing tetap hidup, tumbuh, dan berkembang di dalam pencernaan kucing.

2. Gejala Cacingan pada Kucing

Kucing yang mengalami cacingan akan menunjukkan ciri-ciri fisik khas yaitu perutnya menjadi buncit. 

Namun, kebuncitan ini hanya terjadi pada perut. Tubuhnya tetap kurus kering, karena yang banyak memakan gizi dan nutrisi adalah cacing di perutnya. 

Selain itu, kucing juga dapat mengalami lemas tubuh, susah makan, diare, dan muntah. 

Pada kondisi yang parah, ketika kucing mengeluarkan feses dan muntah, akan terlihat cacing hidup keluar dari pencernaannya.