Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur: Sasando, Alat Musik yang Dipetik

By Amirul Nisa, Rabu, 17 November 2021 | 20:30 WIB
Sasando alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur. ((Sumber foto: Creative Commons/Fakhri Anindita))

Bentuk Unik

Sasando memiliki bagian utama yang berbentuk tabung dengan panjangan 70 hingga 80 cm.

Lalu pada bagian atas dan bawah tabung, terdapat tempat untuk memasang dawai atau senar.

Pada bagian itu, senar atau dawai bisa diatur kekencangannya sehingga menghasilkan suara yang merdu.

Sedangkan bagian tengah tabun terdapat ganjalan atau senda dengan susunan melingkar dari atas ke bawah.

Ganjalan itu akan memberikan efek nada berbeda pada setiap petikan dawai. Hal yang unik adalah posisi dari tabung dawai ini.

Baca Juga: 5 Jenis Alat Musik Tradisional Indonesia yang Berupa Alat Musik Pukul

Tabung ini diletakan dalam sebuah wadah berbentuk seperti cekungan tempat air yang disebut haik.

Haik ini dibuat dari daun lontar yang dibentuk seperti kipas dan menjadi cekungan.

Bukan hanya sebagai penghias, haik juga berfungsi sebagai tempat resonansi sasando.

Untuk memainkan sasando, kedua tangan akan memetik dawai dengan posisi tertentu untuk menghasilkan suara.

Pada bagian tangan kiri akan memainkan melodi dan bas, sedangkan tangan kanan bertugas memainkan accord.

Legenda Sasando

Hal lain yang membuat sasando menarik adalah legenda dari munculnya alat musik ini.

Masyarakat Nusa Tenggara Timur mengenal sasando sebagai alat musik yang diciptakan untuk menghibur raja.

Legenda itu menyebut bahwa sasando dibuat oleh seorang pemuda yang bernama Sangguana.