5 Alat Musik Tradisional Aceh, Ada Canang hingga Arbab

By Amirul Nisa, Kamis, 18 November 2021 | 20:30 WIB
Geundrang alat musik tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara dipukul. ((Sumber foto: Creative Commons/Tropenmuseum) )

Pada perkembangannya, alat musik ini akhirnya menjadi bagian dari pengiring pertunjukan tari tradisional hingga beberapa upacara adat.

Canang kayu ini juga dijadikan sebagai Warisan Tak Benda asal Aceh.

Warisan Tak Benda merupakan keseluruhan peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, dan teknologi atau seni.

Baca Juga: 5 Contoh Alat Musik Tradisional Betawi, Jenis, dan Cara Memainkannya

2. Arbab

Arabab merupakan alat musik yang memiliki bentuk seperti biola.

Pada alat musik ini ada dua bagian yaitu arabab dan penggeseknya yang disebut Go Arab.

Untuk membuat instrumen ini bahan yang digunakan adalah tempurung kelapa, kulit kambing, kayu, dan dawai.

Dawai pada alat musik ini biasanya terbuat dari benang hori.

Sedangkan dawai pada penggesek terbuat dari bulu ekor kuda, atau ijuk pohon enau yang kuat.

Alat musik ini pernah berkembang di daerah Pidie, Acah Besar, dan Aceh Barat.

Arabab dimainkan pada acara keramaian rakyat seperti hiburan rakyat, pasar malam, dan lain sebagainya.

Namun sayangnya alat musik ini sudah tidak pernah dijumpai dan mulai punah.

Kesenian ini terakhir ditemukan pada masa pemerintah Belanda dan pendudukan Jepang.