Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 7, Apa yang Bisa Diteladani dari Kepala Sekolah, Pak Welly?

By Thea Arnaiz, Kamis, 2 Desember 2021 | 09:30 WIB
Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 7, “Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku”. (Foto oleh Max Fischer dari Pexels)

Rupanya Pak Welly ingin menyelenggarakan lelang pisang di sekolah. Murid kelas 5 dan 6 sudah dilatihnya untuk menjadi petugas lelang. Siapa calon pembelinya? Pembelinya adalah para bapak dan ibu pejabat daerah yang hari itu diundang datang ke sekolah. 

Sebelum lelang dimulai, Pak Welly menyampaikan bahwa uang yang diperoleh dari hasil lelang pada hari itu akan digunakan untuk mengirim Sudin mengikuti lomba pidato di kota. Para pejabat yang hadir merasa kagum dan terharu menyaksikan usaha Pak Welly, sang kepala sekolah dari timur negeri. Tekad dan usahanya mendukung kemajuan muridnya sungguh menyentuh hati. Dalam sekejap pisang-pisang habis dilelang. Dana yang terkumpul lebih dari cukup untuk memberangkatkan Sudin. Semua orang bersatu padu membantu Pak Welly mewujudkan harapannya.

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI Tema Menuju Masyarakat Sejahtera, Informasi Teks 'Banjarsari, Kampung Sehat dan Ramah Lingkungan'

Didampingi Pak Seto, guru kelasnya, Sudin pun berangkat ke kota. Tak terkira bangga dan syukurnya Sudin. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia berusaha tampil sebaik-baiknya. Saat pengumuman hasil lomba, ternyata Sudin berhasil mempersembahkan piala juara pertama Iomba pidato untuk sekolahnya. Tak sia-sia usaha Pak Welly dan teman-teman sekolah Sudin. 

Terbukti benar tekad Pak Welly. Kita tak perlu ragu untuk maju. Selalu ada jalan ketika kita menggalang persatuan untuk mewujudkan mimpi dan harapan. 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 

1. Mengapa kepala sekolah pada cerita di atas menjadi pemimpin idola?

Jawaban: Karena Pak Welly mengajarkan agar tidak perlu ragu untuk maju, serta mengusahakan yang terbaik untuk murid-muridnya. 

2. Apakah kepala sekolah pada cerita sudah mengamalkan nilai-nilai persatuan? Jelaskan!

Jawaban: Iya, sudah. Di sekolah tersebut muridnya berasal dari daerah mana saja.

Mereka belajar dan bermain bersama, tanpa mempersoalkan asal-usul. Semua unik, baik karakter maupun kecerdasannya.