Bobo.id – Teman-teman, masih ingat Rumbun dan Sahabat Rimba? Dongeng tersebut menceritakan tentang petualangan Rumbun, Hayati, Wanara, dan Burhan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dekat desa mereka.
Beberapa waktu lalu, Bobo berkesempatan berbincang langsung dengan kreator dari Rumbun dan Sahabat Rimba, yaitu Kak Donni Indra. Kak Donni adalah seorang Ahli Pendidikan di Sinar Mas Agribusiness and Food.
Ternyata, banyak informasi menarik di balik penyusunan kisah Rumbun dan Sahabat Rimba. Sebab, permasalahan karhutla sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, lho.
Kak Donni mencontohkan, sejak 2015 Indonesia mengalami bencana karhutla yang besar di berbagai wilayah, khususnya di Kalimantan dan Sumatera.
Baca Juga: Dongeng Anak: Kisah Rumbun dan Sahabat Rimba #MendongenguntukCerdas
Bahkan, asap kabut tebal yang diakibatkan oleh karhutla turut mengganggu negara tetangga kita seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Melalui kisah Rumbun dan Sahabat Rimba, Kak Donni juga menjelaskan dampak buruk karhutla bagi lingkungan. Tidak hanya merusak alam dan mengganggu hewan-hewan di dalamnya, karhutla juga merugikan kehidupan masyarakat sekitar.
Asap kabut tebal yang ditimbulkan oleh karhutla dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Ayah dan ibu tidak bisa bekerja, teman-teman di sana pun tidak bisa pergi ke sekolah.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada 2019 ada lebih dari 900.000 masyarakat di seluruh Indonesia menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap dari kebakaran.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 4, Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Kerusakan Hutan?
“Nah, dengan memberikan edukasi tentang pencegahan karhutla sejak dini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan positif pada anak-anak sehingga ketika mereka dewasa, mereka ingat untuk melakukan aksi-aksi pencegahan (bencana) tersebut,” kata Kak Donni.
Karakter dongeng yang dekat dengan alam