Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi dalam Perkembangan Budaya

By Grace Eirin, Kamis, 9 Desember 2021 | 07:00 WIB
Perbedaan asimilasi dan akulturasi budaya. (Sony Feo from Pexels)

 

Contoh asimilasi yaitu budaya Halloween dari setiap negara berbeda karena dipengaruhi oleh ciri khas masing-masing negara.

Syarat terjadinya proses asimilasi adalah sebagai berikut.

1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan

Misalnya, sebuah negara mengenal kebudayaan baru akibat dari adanya proses globalisasi. 

Orang asing dari negara lain mengunjungi sebuah negara untuk berlibur atau tinggal dalam waktu lama, maka penduduk asli bisa terpengaruh dengan kebudayaan lain.

Baca Juga: Contoh-Contoh Kelompok Sosial, Lengkap dengan Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

Meskipun begitu, penduduk asli akan berusaha menyesuaikan diri dengan bertoleransi, saling terbuka, dan saling menghargai. 

Sikap-sikap inilah yang mempercepat proses asimilasi. 

2. Adanya interaksi sosial secara langsung dalan waktu lama

Interaksi sosial ini terjadi karena kelompok manusia dari kebudayaan yang berbeda ini berinteraksi secara langsung dalam waktu lama. 

Misalnya, sebuah keluarga dari Kanada pindah ke Korea dalam waktu yang lama karena keperluan pekerjaan. 

Maka kemungkinan besar kedua budaya ini saling memengaruhi dan bertoleransi untuk membentuk budaya baru. 

3. Kebudayaan saling menyesuaikan diri dan berubah

Dua kebudayaan yang berbeda saling bertemu dan berinteraksi dalam waktu yang lama. 

Sehingga terjadi budaya baru akibat dari penyesuaian dua kebudayaan yang berbeda.