Bobo.id - Bangunan kuno lebih sering ditemukan setelah terkubur ratusan hingga ribuan tahun yang lalu.
Nah, setelah ditemukan, bangunan atau kota kuno disebut sebagai temuan situs arkeologi.
Apa itu situs arkeologi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, situs adalah daerah temuan benda-benda purbakala.
Sedangkan arkeologi adalah ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda peninggalannya.
Baca Juga: Unik dan Tak Biasa, Ini 4 Fakta Menarik Mesir Kuno, Salah Satunya Ada Firaun Perempuan
Benda-benda peninggalan tersebut bisa berupa patung, peralatan rumah tangga, hingga bangunan.
Orang yang bertugas meneliti dan menemukan benda-benda kuno ini disebut ahli arkeologi, atau arkeolog.
Nah, teman-teman, pernahkah kamu penasaran mengapa bangunan kuno lebih sering ditemukan dalam keadaan terkubur?
Bukan hal mistis penyebabnya, namun ada beberapa penyebab ilmiah. Yuk, cari tahu penyebabnya!
1. Letusan Gunung Berapi
Ketika terjadi letusan gunung berapi, maka gunung akan mengeluarkan material-material bumi berupa awan panas, debu vulkanik, hingga lahar dingin.
Material-material yang berasal dari perut bumi ini bisa mengalir dan tersebar di wilayah-wilayah di sekitarnya.
Nah, pada zaman kuno, masyarakat belum menemukan teknologi khusus untuk mengurangi dampak dari bencana gunung meletus.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Begini Cara Manusia Kuno Menyimpan Makanan Sebelum Ada Kulkas
Sehingga, ketika gunung berapi meletus, abu vulkanik dan lahar dingin akan mengubur semua bangunan yang dilewatinya.
Semakin lama, abu vulkanik dan material lahar dingin akan menjadi tanah yang bisa ditumbuhi tanaman atau dibangun bangunan lain di atasnya.
2. Lumpur yang Terbawa Hujan
Selain material vulkanik, air yang mengalir membawa tanah yang mengendap juga dapat membuat bangunan terkubur.
Hal ini sering terjadi pada bangunan yang terletak di bantaran sungai.
Air hujan membawa lumpur dan menutup bangunan sedikit demi sedikit, dan menimbun bangunan di sekitarnya.
Lumpur yang mengering itu ditambah dengan lapisan debu yang terbawa angin, akan membuat bangunan lebih cepat terkubur.
Baca Juga: Perbedaan Yunani Kuno dan Romawi Kuno, Mulai dari Letak Geografis Hingga Kebudayaan
3. Peradaban Lebih Baru
Selain itu, ada pula kota dan bangunan kuno yang sengaja dikubur dan dihancurkan oleh masyarakat dengan generasi lebih maju.
Ketika bangunan kuno tidak lagi bisa digunakan, dan hanya berwujud reruntuhan, maka akan dibangun peradaban baru.
Peradaban baru ini bisa dari budaya yang berbeda. Misalnya, karena bangsa lain ingin menaklukkan bangsa tersebut.
Ada pula peradaban yang memang sengaja membuat bangunan atau kota yang lebih baru, sementara bangunan lama dibiarkan hancur dengan sendirinya.
Nah, itulah alasan mengapa kita sering menemukan bangunan atau kota kuno di bawah tanah dan tertimbun selama ratusan hingga ribuan tahun.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.