Bobo.id - Bantal adalah salah satu perlengkapan tidur yang penting untuk menopang leher dan kepala agar nyaman.
Tanpa bantal, kebanyakan orang akan merasa tidak bisa tidur nyenyak.
Untuk mendapatkan tidur berkualitas, mengganti bantal secara berkala itu penting. lo!
Mengganti bantal dilakukan karena dapat mencegah penumpukan benda asing yang membuat alergi sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
Umumnya bantal dianjurkan untuk diganti 1-2 tahun sekali. Selain itu, bantal dianjurkan untuk sering dicuci untuk menghilangkan debu dan kotoran.
Tapi bantal memiliki batasan seberapa lama bantal dapat menopang kepala dan leher.
Menggunakan bantal lebih dari 1 atau 2 tahun bisa berpengaruh buruk dan bisa menimbulkan nyeri leher dan menyebabkan gangguan tidur.
Teman-teman dianjurkan untuk mengganti bantal minimal 1 kali dalam setahun.
Akan tetapi, teman-teman harus sesegera mungkin mengganti bantal jika terdapat tanda-tanda berikut ini:
1. Bantal Tidak Menopang Kepala dan Leher dengan Baik
Bantal yang sudah lama biasanya akan kempes dan tidak bisa menopang leher dan kepala dengan baik.
Hal ini akan mengakibatkan tidur bermasalah serta kesehatan leher terganggu.
2. Bentuk Bantal Sudah Tidak Beraturan
Semakin sering digunakan maka bentuk bantal akan semakin tidak beraturan dan susah kembali ke bentuk semula, kan?
Hal ini juga tidak baik untuk kesehatan leher, lo.
Saat bangun nanti, kemungkinan teman-teman akan mengalami rasa tidak nyaman pada area leher hingga merasa pusing.
3. Penampilan Bantal yang Kurang Bersih
Selain bentuknya yang sudah kempes serta tidak bisa menopang kepala dan leher dengan baik.
Kebersihan bantal juga harus diperhatikan, sebab, teman-teman akan menggunakan bantal ini setiap hari.
Bantal pun akan bersentuhan langsung dengan kulit kepala dan wajah, sehingga kebersihannya harus selalu diperhatikan.
Jika sudah mulai tampak kusam, usang, dan sulit dibersihkan, maka segera cari bantal yang baru, ya!
Bahaya Tidak Segera Mengganti Bantal
1. Menyebabkan Jerawat
Jerawat adalah peradangan karena menumpuknya kotoran dan minyak di beberapa bagian tubuh, terutama di wajah.
Jerawat ini banyak terjadi pada saat memasuki masa pubertas bagi remaja.
Tapi bukan hanya itu, jerawat bisa terjadi karena tumpukan kotoran yang menempel di wajah, misalnya di bantal.
2. Membuat alergi
Tungau di bantal yang kotor bisa memakan serpihan sel kulit yang kita lepaskan setiap hari, lo.
Setiap hari, kulit kita bisa melepaskan serpihan kulit mati yang jumlahnya cukup untuk memberi makan 1 juta tungau debu rumah.
Tungau tidak berbahaya, tapi dia dapat memicu reaksi alergi mata berair, tenggorokan gatal, hidung meler, bersin, hidung tersumbat, dan kesulitan bernapas pada orang alergi berat.
3. Tidak Bisa Menopang Kepala dan Leher
Saat bantal dicuci, air akan menyebabkan bulu di dalam bantal rusak.
Walaupun air dapat membersihkan bantal, tapi lama kelamaan bantal akan kehilangan bentuknya.
Bantal yang tidak sesuai postur tidak akan maksimal menopang kepala dan leher. Hal ini yang akan menyebabkan cedera otot dan saraf pada area kepala serta leher.
4. Buruknya Kebersihan
Bantal yang kita gunakan akan menyerap keringat, rambut, air liur, minyak tubuh, dan sel kulit mati.
Jika itu dibiarkan, maka dapat menyebabkan jamur, lumut, dan penyebab lainnya menumpuk, serta memicu bau tak sedap.
Mencuci bantal dan sarung bantal bisa menghilangkan bau, tapi tidak bisa menghilangkan penyebab alergi yang ada di dalam bantal.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.