“Ah! Betul! Itu yang dikatakan Bu Guru. Tugas ini boleh dibantu orang tua. Tetapi, orang tua hanya boleh mengarahkannya, tidak boleh mengerjakannya. Jadi semua yang akan mengerjakan aku, Kak. Nah, sepertinya aku bisa minta tolong Kakak juga, dong!” Rino bersemangat menjelaskan arahan Bu Guru tadi sebelum pulang sekolah. Kali ini, mata Rino berbinar-binar.
“Boleh. Hari ini Kakak tidak ada kuliah, jadi kita bisa memulainya setelah kamu makan siang. Sekarang, ganti baju seragammu, makan siang, terus kita kerjakan. Setuju?” kata Kak Argia sambil bergegas memasuki rumah. Rino pun senang bukan kepalang. Ia segera melakukan yang disarankan kakaknya dan siap di ruang tengah dalam waktu setengah jam.
Rino dan Kak Argia pun terlihat sibuk berdiskusi. Rino memegang buku dan pensil untuk membuat daftar barang-barang yang disukai teman-teman sebayanya yang bisa dibuat sendiri. Ia menulis beberapa jenis makanan, mainan dan alat tulis. Ia juga menuliskan beberapa hingga hiasan seperti gantungan kunci, kartu pembatas buku, hingga hiasan dinding sederhana. Rino terlihat sangat bersemangat. Kak Argia pun terlihat sabar membantunya.
“Nah, dari daftar barang tersebut, kamu tentukan barang yang mudah dibuat. Selain mudah di buat, barang tersebut juga harus disukai oleh teman-temanmu, sehingga mereka mau beli,” saran Kak Argia. “Lalu, nanti kita akan cari tahu cara membuatnya,” jelas Kak Argia.
“Cari tahu di mana, Kak? Kukira Kakak tahu cara membuatnya,” tanya Rino dengan wajah agak terkejut. Kak Argia tersenyum sambil meninggalkan Rino dan masuk ke kamarnya. Tak lama berselang, Kak Argia telah duduk di samping Rino dengan membawa komputer jinjingnya.
“Nah, mari kita gunakan teknologi untuk membantu memecahkan masalahmu, Rin! Kakak akan membantumu mencari tahu cara membuatnya melalui internet. Dengan internet, kita dapat terhubung dengan berbagai situs yang dapat membantu kita, tergantung bagaimana kita mencari dan menggunakannya. Di sini, kamu juga bisa mencari ide untuk menentukan bentuk gantungan kunci yang kamu mau!” Kak Argia menjelaskan sambil tangannya lincah menggerakkan jarinya mencari yang ia perlukan melalui komputer jinjingnya.
Rino terkagum-kagum melihatnya. “Wah, Kakak hebat! Terima kasih sekali, Kak,” tatap Rino tak percaya.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Persatuan dan Kesatuan
“Tapi, Rin. Kamu hanya boleh menggunakan atau membuka situs-situs itu dengan ditemani Kakak atau orang dewasa lainnya, ya. Kamu belum cukup umur untuk membuka situs-situs melalui internet itu. Tidak semua yang dapat terhubung dengan internet itu sesuai dengan usiamu,” jelas Kak Rino.
“Baiklah, Kak Argia, yang penting kita bisa selesaikan proyek ini, ya! Terima kasih, lho Kak!” seru Rino riang.
Mengidentifikasi Cerita Fiksi
- Judul Cerita: Proyek Rino