Proses Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut dan Bahayanya Saat Meletus

By Niken Bestari, Senin, 17 Januari 2022 | 15:00 WIB
Begini proses terbentuknya gunung api bawah laut dan ancamannya saat meletus. (Pixabay.com)

Bobo.id - Banyak masyarakat umum yang mengira bahwa gunung berapi hanya ada di daratan.

Padahal gunung berapi atau gunung api aktif juga bisa ditemukan di bagian kerak Bumi mana pun, baik di daratan ataupun di dasar laut atau samudera.

Hanya saja, gunung api bawah laut belum diketahui dan dipelajari sebanyak gunung api di daratan karena keterbatasan teknologi.

Oleh sebab itu, para ilmuwan mencoba memetakan permukaan bumi yang terletak di lautan.

Ternyata, seperti di daratan, gunung api pun banyak ditemukan di bawah laut dan samudra.

Proses Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut

Diduga, ada sekitar lima ribu gunung berapi api yang terletak dibawah laut diseluruh dunia dengan berbagai ukuran.

Ukuran gunung api bawah laut sangat beragam, mulai dari berdiri secara tunggal hingga membentuk barisan pegunungan yang terdiri atas beberapa gunung berapi.

Gunung berapi bawah laut yang memiliki puncak tertinggi biasanya akan muncul di daratan membentuk pulau gunung berapi.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Ada Tanda-Tanda Erupsi Gunung? Ini Panduannya Menurut Ahli

Lantas, bagaimana gunung api bawah laut bisa terbentuk? Ternyata begini prosesnya.

Sama seperti daratan, samudera juga memiliki struktur lapisan batuan penyusun kerak bumi.

Kerak bumi terbagi menjadi dua lapisan, yakni kerak benua dengan ketebalan antara 20 hingga 70 kilometer dan kerak samudera yang hanya memiliki ketebalan 5 hingga 10 kilometer.

Karena kerak samudera adalah lapisan tipis, maka batuan penyusunnya lemah sehingga mudah ditembus oleh magma yang berasal dari perut bumi.

Magma adalah batuan cair pijar yang dipanaskan oleh suhu inti Bumi.

Magma yang terus menerus keluar ini akan akan membentuk kerak samudera yang baru dan proses ini disebut dengan istilah Sea Floor Spreading atau disebut juga dengan pemekaran lantai (dasar) samudera.

Pemekaran lantai samudra menyebabkan keluarnya magma cair ke permukaan dasar samudera secara terus menerus.

Magma pijar akan membeku menjadi batuan setelah terkena air laut, namun lama kelamaan batuan tersebut akan semakin tinggi karena magma terus keluar.

Batuan magma beku itu akan terus meninggi membentuk sebuah gunung api bawah laut.

Baca Juga: Bisa Meletus, Ini 5 Gunung Berapi Bawah Laut dari Beragam Wilayah di Dunia

Apabila aktivitas magmanya masih berlanjut maka gunung laut akan semakin tinggi dan besar membentuk sebuah pulau, contohnya adalah anak Gunung Krakatau di Selat Sunda.

Sama dengan gunung yang terletak di daratan, gunung berapi yang berada dibawah laut pun bisa meletus.

Kekuatan letusan gunung api bawah laut ini bergantung dari seberapa kuat dorongan magma dari perut bumi.

Walaupun sama-sama gunung berapi, tapi ilmuwan menyebut bahwa letusan gunung api bawah laut dapat menimbulkan dampak lebih besar daripada gunung berapi di darat.

Letusan gunung api bawah laut memiliki bahaya susulan yang besar, berpotensi banyak menimbulkan korban jiwa, serta bisa mempercepat pemanasan global.

Berikut beberapa ancaman bahaya letusan gunung api bawah laut:

1. Akan Menimbulkan Gelombang Tsunami

Inilah penyebab gunung api bawah laut lebih berbahaya dibandingkan dengan gunung yang terletak di atas daratan.

Letusan gunung api bawah laut akan menyebabkan gelombang tsunami yang akibat gangguan keseimbangan permukaan air laut.

Baca Juga: Berstatus Siaga dan Waspada, Inilah Daftar Gunung Api Aktif di Indonesia Beserta Statusnya

2. Kerusakan Sumber Daya Hayati Yang Ada Di Laut

Sama seperti letusan gunung api pada umumnya, letusan gunung api bawah laut juga dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada biota laut.

Misalnya, biota terumbu karang dan makhluk hidup yang ada didalamnya. Hal tersebut tentu saja akan menganggu ekosistem lautan sekitar lokasi letusan.

Lava pijar yang dikeluarkan gunung api bawah laut masih bersuhu sangat panas yang bisa mengganggu mahkluk laut dan menyebabkan kematian massal hewan laut.

Keanekaragaman hayati terumbu karang bisa terancam saat terjadi letusan gunung api bawah laut. (Pixabay.com)

Umumnya, hewan laut yang akan musnah secara massal karena letusan gunung api bawah laut adalah hewan yang tidak bisa berpindah tempat, misalnya terumbu karang.

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.