Benarkah Matahari Berwarna Kuning? Ini Fakta Menarik Matahari yang Perlu Diketahui

By Grace Eirin, Kamis, 20 Januari 2022 | 14:00 WIB
Fakta menarik matahari, ternyata warna aslinya bukan kuning. (Bruno Scramgnon/Pexels)

Bobo.id - Selama ini, banyak orang menyebut warna matahari adalah kuning, seperti yang biasa kita temukan dari contoh gambar-gambar pemandangan.

Namun, benarkah warna asli Matahari memang kuning? Nah, untuk mengetahuinya kita akan membahas fakta menariknya dari penjelasan ini.

Warna Asli Matahari

Christoper Baird, seorang asisten profesor fisika dari West Texas A&M University menyampaikan pendapat mengenai warna Matahari ini. 

Christoper Baird menyatakan bahwa seluruh bagian dan lapisan pada Matahari bersinar.

Warna Matahari adalah spektrum warna yang ada di bawah sinar matahari.

Oleh karena itu, cahaya Matahari yang mengenai permukaan prisma akan menghasilkan pelangi.

Beragam warna yang kita lihat dari pelangi yang dihasilkan prisma tersebut memiliki frekuensi gelombang yang berbeda. 

Bagi para ilmuwan, sinar warna cahaya ditentukan oleh frekuensi gelombangnya. 

Baca Juga: Bisa Menghirup Udara 30 Kali Lebih Cepat dari Bersin Manusia, Inilah Fakta Menarik Belalai Gajah

Frekuensi gelombang cahaya terendah menunjukkan warna merah, sedangkan frekuensi gelombang tertinggi menunjukkan warna ungu. 

Rentang warna atau perbedaan frekuensi dalam seberkas cahaya ini disebut dengan spektrum warna. 

Maka, Baird menyatakan bahwa warna asli Matahari adalah putih, karena putih terdiri dari semua warna. 

Warna Matahari Terbit dan Tenggelam

Setelah mengetahui fakta mengenai apa warna asli Matahari menurut ilmuwan, kita akan bertanya-tanya, mengapa Matahari berubah menjadi jingga saat terbit dan tenggelam?

Seorang ahli meteorologi dari Australia bernama Adam Morgan mengatakan bahwa ketika terbit dan terbenam, Matahari sedang berada di posisi rendah pada cakrawala. 

Saat berada di posisi ini, sinar Matahari harus melewati berlapis-lapis atmosfer dengan cara menghamburkan cahayanya untuk bisa terlihat oleh mata manusia. 

Penghamburan cahaya ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya debu, asap, dan partikel lain yang berada di udara. 

Semakin panjang gelombang cahaya, maka semakin lama cahaya tersebut berhamburan di atmosfer.

Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Paus Biru Punya Berat Tubuh Hingga 180.000 Kilogram! Ini Fakta Menariknya

Ketika bumi berada jauh dari matahari, lapisan atmosfer yang harus dilalui matahari semakin tebal. 

Spektrum warna jingga, merah, dan kuning dapat menembus jarak atmosfer yang panjang. Lalu, terjadilah warna yang indah ketika terbit dan tenggelam.

Warna Matahari di Planet Lain

Jika di Bumi kita melihat warna kuning kejinggaan pada Matahari saat terbit dan tenggelam, di planet lain warnanya akan berbeda.

Di Mars, Matahari terbit dan tenggelam dengan warna biru, sementara di Uranus, langit saat Matahari terbenam bertransisi dari biru ke pirus. 

Menurut Kurt Ehler, seorang prosfesor matematika di Truckee Community College, Nevada, perbedaan warna ini terjadi karena perbedaan partikel di atmosfer setiap planet.

Di Bumi, partikel yang tersebar pada atmosfernya yaitu molekul gas yang sebagian besar berupa Nitrogen dan Oksigen. 

Di Uranus, partikel pada atmosfernya yaitu Hidrogen, Helium, dan Metana, yang menyebabkan langit biru cerah berubah menjadi pirus saat Matahari terbenam.

Jadi, kesimpulannya yaitu warna Matahari dari setiap planet manapun akan berbeda, tergantung pada panjang gelombang cahaya dan partikel atmosfernya. 

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.