Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu bertamasya ke beberapa pantai dan menemukan perbedaan warna air laut?
Misalnya, di pantai pertama yang kamu kunjungi, air lautnya berwarna biru jernih. Namun, di pantai kedua air lautnya berwarna abu-abu keruh.
Apakah peristiwa ini wajar terjadi di Bumi?
Padahal, kadang beberapa pantai yang kita kunjungi ini masih berdekatan dalam satu garis pantai.
Nah, kali ini kita akan mencari tahu penyebab terjadinya perbedaan warna air laut menurut ilmu pengetahuan. Yuk, simak!
Perputaran Bumi
Tahukah kamu, air di lautan Bumi bergerak dari barat ke timur, akibat dari rotasi planet.
Rotasi adalah kondisi ketika bumi berputar pada porosnya sendiri, sekitar sekali setiap 24 jam, atau tepatnya setiap 23 jam, 56 menit dan 4 detik.
Bumi memiliki panjang keliling 24.898 mil atau 40.070 kilometer. Artinya, Bumi berputar 1.037 mil per jam.
Baca Juga: Gelar Siput Tercantik di Dunia Jatuh kepada Nudibranch, Pernah Lihat?
Nah, dalam rotasi inilah terjadi fenomena yang dikenal dengan sebutan upwelling di sepanjang pantai tertentu.
Upwelling yaitu air permukaan laut yang lebih hangat akan berpindah ke perairan yang lebih dalam dan dingin.
Di Samudra Pasifik, fenomena ini menyebabkan perairan berubah warna menjadi abu-abu kecoklatan.
Namun, di perairan Bahama tidak terjadi fenomena ini, karena gelombang air dihalau oleh terumbu karang.
Sehingga di perairan Bahama, kita bisa melihat warna laut yang selalu biru jernih. Namun, hal ini tidak hanya terjadi di Bahama.
Di pantai lepas Filiphina dan Hawaii, air lautnya tetap jernih meskipun banyak terjadi ombak.
Kejernihan air di wilayah tersebut disebabkan oleh apa yang ada di dalam lautannya.
Sesuatu di Dalam Lautan
Para peneliti menemukan fakta yang mengejutkan, bahwa ternyata air laut berwarna abu-abu keruh lebih kaya nutrisi daripada laut jernih.
Baca Juga: Termasuk Gunung Api Bawah Laut Tertinggi di Dunia, Ini Fakta Gunung Kawio Barat di Sulawesi
Ini karena air laut yang keruh ditinggali oleh banyak organisme laut, seperti fitoplankton dan zooplankton.
Dilansir dari Natgeo, plankton adalah kumpulan organisme kecil yang hidup di permukaan air, seperti danau, sungai, dan laut.
Zooplankton merujuk kepada organisme hewan kecil, sedangkan fitoplankton yang mirip tumbuhan.
Selain plankton, sedimen seperti pasir dan batuan yang terdapat di laut menjadikan warna air laut lebih keruh.
Pasir sebagai sedimen berbentuk partikel kecil lebih mungkin membuat air menjadi keruh, daripada batuan yang berukuran besar.
Maka, ketika kita melihat banyak batuan besar di sebuah pantai, biasanya airnya akan lebih jernih.
Jadi, kesimpulannya tidak semua air laut keruh menunjukkan keadaan kotor dari laut tersebut.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.