Bobo.id - Lempeng bumi merupakan bagian kulit Bumi yang bisa mengalami pergerakan karena beberapa faktor.
Salah satu jenis lempeng bumi yang akan kita bahas kali ini yaitu lempeng tektonik.
Lempeng tektonik yaitu bagian besar dari litosfer yang bergerak di atas astenosfer yang pergerakannya dapat mengubah topografi bumi.
Para ilmuwan terus belajar dan mencari tahu bagaimana lempeng tektonik bergerak, bergeser, dan terbentuk.
Menurut penelitian baru, ternyata lempeng tektonik sudah ada sekitar lebih dari 1 miliar tahun.
Lempengan ini berada di kerak Bumi, dan ketika lempeng ini bergeser, maka akan terbentuk barisan pegunungan, gempa bumi, hingga aktivitas vulkanik.
Bagaimana Lempeng Tektonik Terbentuk?
Lempeng tektonik bergerak dan beraktivitas akibat suhu panas yang dikandung oleh mantel bumi.
Pergerakan lempeng tektonik di sekitar permukaan planet Bumi ini sudah ada sejak 3,3 hingga 4,4 miliar tahun lalu.
Baca Juga: Jadi Hewan Terbesar di Dunia, Ini 6 Fakta Unik Paus yang Bisa Serap Banyak Karbon Dioksida
Menurut para ilmuwan, cara lempeng tektonik terbentuk hampir sama dengan cara mereka bergeser, yaitu dengan proses subduksi.
Subduksi adalah proses geologi yang terjadi karena adanya lempeng kerak samudra yang lebih tipis menunjam ke bawah terhadap lempeng kerak samudra yang lebih tebal.
Proses subduksi ini berlangsung selama ribuan tahun, sehingga bentuk permukaan Bumi yang beragam.
Namun, penelitian yang lain menyebutkan bahwa lempeng tektonik terbentuk karena adanya perluasan cangkang Bumi akibat panas.
Seperti yang kita tahu, bahwa pusat bumi mengandung panas, yang nantinya akan menjadi lahar atau lava dari aktivitas gunung berapi.
Dilansir dari Science Alert, lahar atau lava yang keluar dari gunung berapi ini nantinya akan mendingin di permukaan bumi.
Pendinginan ini akan menjebak panas di bagian dalam Bumi, sehingga menyebabkan keretakan dan membentuk lempeng tektonik.
Lapisan-Lapisan Bumi
Dalam pembentukan lempeng inilah kita mengenal ada beragam lapisan Bumi mulai dari yang terdalam hingga terluar.
Baca Juga: Selain Berbeda Tempat Tinggal, 3 Jenis Beruang Ini Punya Perbedaan yang Menarik, Sudah Tahu?
Setiap lapisan yang membentuk struktur Bumi memiliki namanya masing-masing, yaitu kerak Bumi, mantel Bumi, dan inti Bumi.
1. Kerak Bumi
Kerak Bumi merupakan bagian terluar Bumi yang juga sering disebut kulit Bumi. Pada bagian inilah terdapat tanah dan beragam batuan, baik di darat maupun di laut.
Ketebalan kerak Bumi beragam, tergantung pada masing-masing jenisnya, yaitu kerak benua dan kerak samudra.
Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 30 - 70 kilometer. Sedangkan, kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 - 10 kilometer.
2. Mantel Bumi
Di bawah kerak Bumi, lapisan Bumi berikutnya adalah mantel Bumi. Mantel Bumi juga sering disebut selimut Bumi.
Pada mantel Bumi, terdapat batuan yang panas. Suhu pada bagian ini kira-kira 1.000 - 3.700 derajat Celcius.
Ketebalan bagian mantel Bumi ini hampir mencapai 2.900 kilometer. Mantel Bumi juga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
- Litosfer: lapisan mantel Bumi paling luar dan suhunya dingin.
- Astenosfer: lapisan di bawah litosfer yang mengandung batuan yang meleleh karena suhu yang panas.
- Mesosfer: lapisan mantel Bumi yang dalam terdiri dari batuan yang berat dan tebal.
3. Inti Bumi
Lapisan Bumi yang paling dalam adalah inti Bumi. Bagian inti Bumi ini mengandung berbagai campuran logam.
Inti Bumi terbagi menjadi inti luar dan inti dalam.
Pada bagian inti luar, terdapat campuran logam cair yang sangat panas. Sedangkan pada bagian inti dalam, terdapat campuran logam padat.
Suhu pada inti Bumi berkisar antara 4.400 derajat Celcius hingga 6.000 derajat Celcius.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.