Puncak Musim Penghujan Terjadi pada Dua Bulan Pertama 2022, BMKG Peringatkan untuk Waspada

By Grace Eirin, Jumat, 28 Januari 2022 | 15:00 WIB
Puncak musim penghujan di sebagian wilayah berlangsung pada dua bulan pertama tahun 2022. (Xavi Cabrera/Unsplash)

Atau dengan kata lain, bencana hidrometeorologi dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, temperatur.

Sedangkan, terjadinya perubahan suhu, kelembapan, dan curah hujan di lingkungan suatu wilayah juga dipengaruhi oleh perubahan iklim. 

Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada iklim, curah hujan, dan suhu udara karena meningkatnya gas karbon dioksida dan gas-gas lain. 

Perubahan iklim mengakibatkan suhu dan curah hujan di Indonesia menjadi tidak menentu. 

Sehingga, dalam suatu keadaan dapat terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama, namun juga dapat terjadi kekeringan yang lebih lama dari biasanya.

Adapun beberapa jenis bencana hidrometeorologi antara lain sebagai berikut. 

- Banjir, merupakan bencana yang sering terjadi pada daerah-daerah di Indonesia yang padat bangunan dan kurang resapan air. 

Baca Juga: Sedang Musim Hujan, Paling Cocok Menanam 5 Sayuran Ini

- Tanah longsor, terjadi karena dipicu oleh beberapa hal, seperti curah hujan tinggi, kurangnya jumlah pohon pada lahan kosong, dan banjir. 

- Kekeringan, yang disebabkan oleh perubahan suhu.

- Angin puting beliung, angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat, dan bergerak menyerupai spiral dengan kecepatan 40 hingga 50 km/jam.

Banjir di Indonesia pada Awal 2022