“Wah, boleh sekali, Nak. Sekarang kamu pakai sepatu bot dan bawa sekop kecil itu ya,” ujar Ayah.
Romi langsung mengambil sepatu botnya dari lemari. Ia memakainya dengan cepat. Tak lupa ia membawa sekop kecil dan topi seperti yang diminta ayah. Setelah siap, mereka pun berangkat menuju lapangan, tempat para warga berkumpul.
Di lapangan sudah banyak orang berkumpul. Bapak-bapak yang akan bekerja bakti itu sedang mengisi tenaga dengan makanan yang disiapkan ibu-ibu dan anak-anak perempuan. Ibu Romi, Sinta, serta adik Romi juga sibuk membantu membawakan makanan, teh, dan kopi. Wah, pantas saja tadi di rumah Ibu membuat banyak sekali pisang goreng, pikir Romi.
Tidak hanya bapak-bapak yang akan bekerja bakti, anak laki-laki seusia Romi juga ikut membantu. Romi melihat temannya, Adi dan Budi, sudah berada di lapangan. Adi membawa cangkul kecil dan Budi membawa beberapa karung.
Tak lama kemudian, kerja bakti dimulai. Semua orang yang ikut serta bekerja bakti langsung menyebar ke daerah RT 03. Ada yang mulai membersihkan selokan yang mampet, mencabuti rumput liar, dan mengumpulkan sampah. Pokoknya, semua sibuk sekali.
Romi, Adi, dan Budi juga tak kalah sibuk. Mereka membantu membersihkan selokan yang tertutup tanah. Romi mengeruk tanah itu dengan sekop kecil miliknya. Adi juga sama. Ia mengambil tanah yang menutupi selokan dengan cangkul. Sedangkan Budi, menampung tanah dengan karung yang dibawa.
Waktu menunjukkan pukul 11 siang dan semua pekerjaan sudah selesai. Wilayah RT 03 menjadi lebih bersih dan rapi. Sudah tidak ada tumpukan sampah ataupun selokan yang mampet. Karena lingkungan tempat tinggal sudah lebih bersih, warga pun senang dan siap menghadapi musim hujan.
Baca Juga: Cara Menghemat Air Bersih di Rumah, Materi Kelas 3 SD Tema 6
(Sumber: Nusantara Bertutur, Kompas Minggu, 24 September 2017)
Lengkapilah keterangan tentang cerita fiksi di atas. Tuliskan bagian yang paling kamu sukai dari cerita fiksi di atas dalam tulisan satu paragraf.
Jawaban:
Judul: Yuk, Kerja Bakti!