Bobo.id - Teman-teman pencinta kucing wajib mengawasi kesehatan kucing peliharaan di rumah.
Sebab, kucing juga bisa terkena berbagai penyakit atau gangguan kesehatan, termasuk gangguan pada saluran kemih atau saluran urine/pipis.
Gangguan saluran kemih adalah salah satu penyakit yang sering dialami kucing peliharaan, lo.
Kucing yang mengalami gangguan saluran kemih, biasanya akan kesulitan buang air kecil.
Mereka juga akan kehilangan selera makan dan tubuhnya lemas.
Jika dibiarkan, akan berbahaya untuk kucing, lo. Sebab, saluran urine berhubungan erat dengan ginjal.
Kucing bisa mengalami infeksi, gangguan ginjal, gagal ginjal, bahkan kehilangan nyawa.
Karena itu, penting bagi kita untuk mengatahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi gangguan saluran kemih pada kucing.
Mulai sekarang, coba perhatikan gejala-gejala berikut ini, ya.
Baca Juga: Jangan sampai Dibiarkan, Ini Cara Mengatasi Ringworm pada Kucing
Gejala Gangguan Saluran Kemih pada Kucing
Berikut ini ciri-ciri atau gejala kucing yang mengalami gangguan saluran kemih:
1. Sering keluar-masuk kotak pasir, tapi tidak meninggalkan bekas urine atau kotoran.
2. Mengejan lebih lama dari biasanya di kotak pasir.
3. Sering buang air kecil sembarangan dengan jumlah urine yang sedikit.
4. Sering menjilat daerah kelamin.
5. Tidak selera makan atau minum.
Penyebab Gangguan Saluran Kemih pada Kucing
Gangguan saluran kemih bisa disebabkan oleh peradangan di sistem kemihnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penumpukkan mineral di kandung kemih.
Mineral yang menumpuk ini lalu lama-lama mengeras menjadi 'batu'. 'Batu' inilah yang lalu mengiritasi saluran kemih dan menghambat aliran urine kucing.
Apa Saja Hal yang Membuat Kucing Terkena Gangguan Saluran Kemih?
Ada berbagai hal yang membuat kucing terkena gangguan saluran kemih, berikut di antaranya:
1. Kurang Minum
Hal pertama yang membuat kucing bisa terkena gangguan saluran kemih adalah kurang minum atau kekurangan cairan.
Kebutuhan air setiap kucing sendiri bisa berbeda-beda. Hal ini bergantung pada usia, berat badan, dan kondisi kesehatan kucing.
Namun, umumnya jumlah air harian yang dibutuhkan kucing adalah sekitar 100 - 130 mililiter air per 2,2 kg berat tubuhnya.
Contohnya, jika kucingmu memiliki berat badan 4,5 kg, maka ia harus minum antara 200 hingga 260 mililiter air setiap hari.
Baca Juga: Menyerang Pernapasan Kucing dan Berbahaya! Ini Penjelasan Penyakit Feline Calicivirus
Pastikan wadah air minumnya penuh, luas, dan bersih. Sebab, kucing tidak suka minum di tempat yang kotor dan sempit.
Pastikan juga lokasi wadah air minumnya sejuk dan aman dari gangguan hewan lain atau aktivitas manusia.
2. Makan Tidak Sesuai Takaran
Tahukah teman-teman? Asupan makanan, terutama makanan kering (dryfood), harus disesuaikan dengan berat badan, usia, dan kesehatannya, lo.
Tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Karena, bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Salah satunya adalah penumpukkan mineral dalam sistem kemihnya. Sehingga membuatnya terkena gangguan saluran kemih.
Teman-teman bisa melihat panduan takaran saji yang biasanya terdapat di belakang kemasan dryfood. Takaran ini bisa berbeda pada setiap merek, tergantung dari kandungan masing-masing merek makanan kucing.
Namun, pada umumnya takaran sajinya seperti berikut ini:
Berat badan kucing 2-4 kg membutuhkan porsi sebanyak 35-65 gram per hari.
Berat badan kucing 4-6 kg membutuhkan porsi sebanyak 65-100 gram per hari.
Baca Juga: Beredar Video Kucing Diberi Makan Durian, Apakah Berbahaya? Ini Tanggapan Dokter Hewan
Berat badan kucing 6-8 kg membutuhkan 100-130 gram per hari.
Untuk ukuran yang lebih akurat sesuai dengan kondisi kucing peliharaanmu, teman-teman bisa langsung tanyakan ke dokter hewan.
O iya, sebaiknya selingi juga dengan memberikan makanan basah (dryfood).
3. Stres
Stres juga bisa membuat kucing terkena radang atau gangguan saluran kemih, lo.
Ada berbagai hal yang bisa membuat kucing stres, di antaranya adanya hewan atau kucing lain di dekatnya dalam waktu lama, bosan karena selalu berada di dalam kandang atau ruangan, dan baru saja pindah ke lingkungan baru.
Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Saluran Kemih pada Kucing?
Jika kondisinya baru berjalan beberapa hari dan belum cukup parah (kucing masih mau minum dan makan atau kucing masih bisa buang air kecil meski sedikit), kita bisa melakukan pertolongan pertama sendiri.
Namun, jika keadaannya sudah berlangsung lama dan sudah parah, kita perlu ke dokter hewan.
Baca Juga: Bertubuh Besar dan Menggemaskan, Kucing Ini Punya Tingkah Layaknya Anjing
Berikut cara mengatasi gangguan saluran kemih pada kucing yang belum parah:
1. Pastikan Kebutuhan Airnya Terpenuhi
Pastikan kucing minum air sesuai dengan kebutuhannya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jika kucing tidak mau minum, gunakanlah pipet untuk memasukkan air ke dalam mulutnya sedikit demi sedikit.
Lakukan dengan lembut agar kucing tidak stres.
2. Berikan Makanan Kucing Khusus Urinary
Teman-teman bisa memberikan makanan kucing yang khusus menangani masalah gangguan saluran kemih. Biasanya terdapat label "urinary care".
Makanan ini bisa teman-teman dapatkan di toko perlengkapan hewan atau melalui online store. Ada yang berbentuk dryfood, ada juga yang berbentuk wetfood.
Jika kucingmu tidak selera makan, pilihlah yang berbentuk wetfood. Karena, aromanya lebih tajam sehingga lebih bisa menggungah selera makan kucing.
Jangan lupa, berikan makanannya sesuai dengan petunjuk takaran sajinya, ya.
3. Menjauhkan Hal yang Bisa Membuatnya Stres
Baca Juga: Bisa Berbahaya, Ini yang Terjadi Jika Terlalu Lama Biarkan Kucing di Dalam Kandang
Selain asupan cairan dan makanan, kucing juga bisa mengalami gangguan saluran kemih karena stres.
Maka, pastikan kita menjauhkan hal-hal yang bisa membuatnya stres, misalnya menjauhkannya dari suara bising, kucing atau hewan yang galak, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana jika kucing belum juga sembuh?
Jika kucing tak kunjung sembuh dalam beberapa hari, apalagi urine yang keluar semakin sedikit, segera bawa ke dokter hewan.
Sebab, berarti keadaannya sudah parah dan perlu bantuan alat medis untuk mengatasinya.
Umumnya, dokter akan memasukkan kateter atau tabung kecil ke dalam saluran urine-nya untuk mengeluarkan sumbatan di kandung kemih.
Dalam kasus tertentu, dokter pun harus melakukan operasi pada kucing.
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.