Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 dr. Alexander Ginting mengatakan bahwa protokol kesehatan harus ditingkakan karena varian Omicron ini lebih menular daripada varian Delta.
Oleh sebab itu, terjadi banyak peningkatan yang mulai terlihat sejak akhir Januari 2022.
Menurut dokter Alex, sejak akhir Januari hingga pertengahan Februari 2022, penularan Covid-19 pada anak tercatat meningkat lebih 10 kali lipat
Merujuk data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Alex mengatakan kenaikan ini terjadi tepatnya sejak pekan keempat Januari 2022.
Namun Alex tak memungkiri, kebanyakan dari kasus pada anak itu hanya disertai gejala ringan dan rawat jalan.
Kasus kenaikan infeksi varian Omicron ini berbeda dengan kasus kenaikan varian Delta di bulan Juli 2021.
Pada kasus kenaikan infeksi Delta, banyak pasien yang meninggal akibat gejala yang lebih parah.
Baca Juga: Omicron Membuat Tenggorokan Gatal dan Tidak Nyaman, Ini Fakta dan Cara Mengatasinya
Kasus Infeksi Meningkat
Jadi meski kasus infeksi varian Omicron pada anak meningkat, tapi tidak terdapat peningkatan angka rawat inap di rumah sakit.
Sebagian benar anak-anak yang positif terinfeksi Omicron adalah memiliki gejala ringan dan bisa menjalani isolasi mandiri (isoman).