Bobo.id - Indonesia adalah negara agraris yang banyak menghasilkan produk pertanian, seperti beras, kacang, umbi, cabai, bawang, dan lainnya.
Dalam dunia pertanian Indonesia, tidak jarang petani akan memakai zat pestisida untuk membuat tanaman lebih tahan hama.
Pestisida memiliki keuntungan untuk membuat produksi pertanian meningkat, tapi kelemahan pestisida adalah mencemari tanah dan lingkungan sekitar pertanian.
Selain itu, penggunaan pupuk kimia untuk tanaman juga akan menimbulkan efek buruk bagi lingkungan jika digunakan terlalu banyak. Lantas, apa solusi dari permasalahan di atas, ya?
Pertanian Ramah Lingkungan
Untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan dampak menurunnya kualitas hasil panen karena zat kimia, maka banyak pertanian di Indonesia yang menganut sistem pertanian ramah lingkungan.
Pertanian ramah lingkungan ini disebut juga dengan pertanian Eco-Farming, teman-teman.
Pertanian Eco-Farming merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahanan produktivitas hasil panen dengan memperhatikan pasokan hara dari penggunaan bahan organik.
Karena sistem pertanian Eco-Farming adalah mengoptimalkan penggunaan bahan organik, maka penggunaan zat kimia. Zat kimia yang dimaksud adalah pupuk kimia dan pestisida sangat diminimalkan, atau bahkan ditiadakan.
Baca Juga: 6 Contoh Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Mulai dari Aktivitas Pertanian hingga Kehutanan
Sebagai gantinya, pertanian Eco-Farming menggunakan pupuk kompos atau pupuk alami lain dan pestisida organik dari bahan alami.
Tujuan dari sistem pertanian Eco-Farming adalah mendapatkan hasil panen tanpa campuran bahan kimia, memperbaiki biota tanah, dan mengurangi pencemaran lingkungan agar tercipta sistem pertanian sehat.
Unsur Pertanian Eco-Farming
Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), ada sembilan unsur pertanian Eco-Farming. Simak selengkapnya, yuk!
1. Peningkatan produktivitas pertanian dengan zat alami;
2. Rendah emisi gas rumah kaca (hemat energi dalam menjalankan sistem pertanian);
3. Adaptif terhadap perubahan iklim;
4. Penerapan pengendalian hama terpadu menggunakan pestisida organik,
5. Rendah cemaran logam berat (logam berat banyak terkandung dalam limbah industri pertanian),
6. Pengurangan sampah pertanian;
7. Pemanfaatan sumber daya lokal (tanaman lokal Indonesia);
8. Terjaganya keanekaragaman makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;
9. Terjaganya hubungan antara sistem pertanian dan peternakan yang sehat.
Manfaat Eco-Farming Untuk Dunia Pertanian Indonesia
Manfaat Eco-Farming ini sangat banyak, teman-teman. Eco-Farming membantu menjaga pasokan pangan untuk rakyat Indonesia.
Selain itu, Eco-Farming membantu menyediakan bahan pangan yang lebih sehat dan terbebas dari zat kimia.
Manfaat Eco-Farming juga membantu menjala keseimbangan ekosistem dengan menekan angka pencemaran dan produksi sampah.
Menurut Balitkabi, Eco-Farming adalah perpaduan produksi pertanian, kelestarian ekosistem, dan sosial-ekonomi rakyat Indonesia.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.