Penyakit Lumpy Skin Disease Masuk ke Indonesia, Apakah Sudah Ada Obatnya?

By Niken Bestari, Jumat, 11 Maret 2022 | 16:45 WIB
Lumpy Skin Disease menyebabkan munculnya benjolan-benjolan di kulit hewan ternak. (Pixabay.)

Bobo.id - Selain manusia, hewan juga bisa sakit akibat virus, teman-teman.

Salah satu penyakit hewan terbaru yang memasuki wilayah Indonesia adalah Lumpy Skin Disease (LSD).

Lumpy Skin Disease ini banyak membuat peternak khawatir karena bisa menurunkan produksi daging hewan ternak dan susu.

Seperti apa Lumpy Skin Disease ini?

Lalu, apakah penyakit Lumpy Skin Disease sudah ada obatnya?

Pengertian Lumpy Skin Disease (LSD)

Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit hewan ternak yang disebabkan oleh infeksi poxvirus atau Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Virus LSDV ini adalah salah satu dari tiga spesies virus yang termasuk dalam genus capripoxvirus. Selain poxvirus, dua spesies lainnya adalah virus sheeppox (penyebab cacar pada domba) dan virus goatpox (penyebab cacar pada kambing).

Lumpy Skin Disease menyebabkan adanya benjolan-benjolan pada kulit hewan ternak. Selain itu, Lumpy Skin Disease akan menyebabkan hewan demam, mengeluarkan air liur dan air mata berlebihan, hingga kematian hewan.

Baca Juga: Muncul Penyakit Lumpy Skin Disease pada Hewan Ternak Indonesia, Apa Manusia Bisa Tertular?

Lumpy Skin Disease pertama kali dilaporkan terjadi di Zambia pada tahun 1929. Selama 85 tahun berikutnya, Lumpy Skin Disease terus menyebar ke sebagian besar benua Afrika dan ke Timur Tengah.

Pada tahun 2015, LSDV masuk ke daratan Eropa dari Yunani, serta Kaukasus dan Rusia. Pada tahun 2016, virus menyebar lebih jauh ke timur mencapai negara-negara Balkan.